Jamaah Umroh Muratara Ziarah ke Raudhah, Begini Tata Tertibnya
Jamaah Umroh dari Kabupaten Muratara bergembira foto bersama. -Foto: Dokumen Pribadi-
Bahana menjelaskan adapun tata tertib ketika berada di Raudhah diantaranya memperbanyak sholat dan berdoa ketika sujud di dalam shalat.
Kemudian merendahkan suara karena di sisi Raudhah ada makam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
BACA JUGA:Jemaah Umroh BMMT Travel Tak Melewatkan Untuk Mencoba Eskalator Viral di Mekkah
BACA JUGA:Jemaah Umroh Muratara Tiba di Mekkah Langsung Tunaikan Umroh Wajib
Untuk merendahkan suara dalilnya firman Allah dalam
Surat Al-Hujurat ayat 2 dan 3.
Ayat 2 yâ ayyuhalladzîna âmanû lâ tarfa‘û ashwâtakum fauqa shautin-nabiyyi wa lâ taj-harû lahû bil-qauli kajahri ba‘dlikum liba‘dlin an ta?batha a‘mâlukum wa antum lâ tasy‘urûn.
Artinya, wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amal bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari.
BACA JUGA:Jemaah Umroh BMMT Travel dari Muratara Tiba di Jeddah
BACA JUGA:Bupati Muratara Devi Suhartoni Lepas Keberangkatan Jamaah Umroh Gratis yang Diberangkatkan Pemkab
Ayat 3 innalladzîna yaghudldlûna ashwâtahum ‘inda rasûlillâhi ulâ'ikalladzînamta?anallâhu qulûbahum lit-taqwâ, lahum maghfiratuw wa ajrun ‘adhîm
Artinya, sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa.
Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
"Jadi intinya kita tidak boleh berisik di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam atau mengeraskan suara. Kalau mengeraskan suara di sisi Nabi terhapus semua amal ibadah kita sia-sia saja. Tapi kalau kita sopan, santun merendahkan suara itu hati kita sedang diuji untuk mencapai derajat taqwa dan bagi kita akan mendapatkan ampunan dan pahala yang sangat besar," jelasnya.