Ini Pengakuan Tesi, Korban KDRT di Muratara
Taip, ayah dari Tesi saat menceritakan kondisi anaknya di RS AR Bunda Lubuk Linggau -Foto : SC akun facebook linggauposonline-
Taip mengaku, terkait kasus anaknya ini ia tidak menutut apa-apa, hanya ingin anaknya sehat seperti sedia kala.
"Yang penting anak saya sembuh seperti semula, itu saja gak ada tuntutan apa-apa," ungkapnya.
BACA JUGA:Begini Cara Memilih Pasangan Agar Tak Bertemu Pria Toxic, Potensi jadi Pelaku KDRT
Kondisi anaknya saat ini diakuinya sudah mulai sehat, hanya saja kaki dua-duanya tidak bisa digerakan.
"Kata dokter urat syarafnya putus, makanya harus dioperasi ulang. Kalau sudah dioperasi lagi, kemungkinan bisa jalan kembali. Namun karena uang dari pihak tersangka kurang, kami diminta pulang dulu. Ya karena tidak mau memperpanjang masalah, karena diminta pulang ya kita ikut saja. Makanya kita tadi minta izin untuk pulang dulu," jelasnya.
Menurutnya, untuk operasi yang akan datang butuh biaya Rp 40 juta, dan mereka harus Dp 50 persen.
"Pihak pelaku kurang dana. Kami tidak mau memperpanjang masalah ya kita tunggu dulu asalkan permintaan kami dia harus tanggung jawab," tegasnya lagi.
Taip mengaku belum mengetahui apa alasan menantunya ini menikam anaknya dengan pisau.
"Saya belum ketemu langsung, jadi saya belum dapat penjelasan langsung apa motifnya karena saya di Palembang mereka di dusun. Jadi tidak tahu apa masalahnya," tegasnya.