Pakar Durian Asal Malaysia Akui Kelezatan Durian Lokal Lubuk Linggau
Materi seminar 5 Rahasia Bisnis Durian Berkelanjutan praktik lapangan di kebun durian Nau Garden Kota Lubuk Linggau -foto muhammad yasin/koranlinggaupos.id---
KORANLINGGAUPOS.ID - Aidi Rosli Khalim merupakan pakar durian asal Malaysia akui kelezatan durian lokal Kota Lubuk Linggau.
Menurut Aidi Rosli Khalim yang dikenal sebagai Durian Solo Hunter Malaysia itu durian Kota Lubuk Linggau tidak kalah dengan durian Musang King asal Malaysia tepatnya wilayah Pahang dan Kelantan.
Durian Musang King pertama kami diperkenalkan pada tahun 1990. Hal itu disampaikannya saat memberikan edukasi kepada petani durian peserta seminar 5 Rahasia Bisnis Durian Berkelanjutan di kebun Nau Garden Kota Lubuk Linggau, Minggu 19 Januari 2024.
Ia mengaku sebelum sampai ke Nau Garden sempat mampir ke sejumlah kios penjual durian dan makan durian unggul Kota Lubuk Linggau. "Rasanya enak tidak kalah dengan Musang King," katanya.
BACA JUGA:Metode Top Working Ampuh Bikin Pohon Durian Lokal Berbuah Lebat
Menurut mengapa Durian Musang King begitu menjadi idola dan ditanam di seluruh negara khususnya Asia Tenggara. "Orang banyak tanam Musang King hampir seluruh negare di Asia Tenggara," tambahnya dengan logat Melayu.
Karena orang banyak tanam Musang King karena promosi dan bibitnya sudah diproduksi secara massal dan sudah disertifikasi sehingga diakui dunia.
"Saye yakin durian Lubuk Linggau tidak kalah dengan Musang King. Jangan malu untuk mempromosikan durian lokal," sebutnya.
Perbanyak bibit unggul durian lokal Lubuk Linggau daftarkan sertifikasinya nanti nanti banyak yang tanam. Maka akan diakui dunia. Semangat petani durian Lubuk Linggau.
BACA JUGA:Durian Unggul Lokal Kota Lubuk Linggau Dikembangkan Secara Massal
BACA JUGA:Musim Durian Telah Tiba! Ini 3 Lokasi Terbaik untuk Berburu Raja Buah
Dikutip dari berbagai sumber Aidi Rusli Halim merupakan penulis buku Durian Malaysia. Dalam buku yang ditulis Aidi Rosli Khalim jenis durian di Malaysia sebanyak 300 jenis.
Karya tersebut merupakan hasil 'perburuan' durian yang dilakukannya. Untuk menyelesaikan maha karya tersebut setidaknya membutuhkan waktu 42 bulan. Dalam buku tersebut Aidi Rosli Khalim mengucapkan 42 jenis durian unggul ada di Pulau Pinang Malaysia.