Inovatif dan Kreatif, Ro’atun Warga Dusun 1 Desa Ciptodadi Musi Rawas, Sulap Daun Kelor jadi Cemilan Enak
beraneka macam jajanan ringan milik Ro’atun warga Dusun 1 Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya Kabupaten Musi Rawas - Foto : Dok Pribadi-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Ro’atun warga Dusun 1 Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya Kabupaten Musi Rawas, (Mura) berhasil menyulap daun kelor menjadi makanan ringan yang enak dimakan, yakni stik daun kelor.
Selain stik berbahan dasar daun kelor, pelaku UMKM ini juga memproduksi jajanan ringan lainnya. Setidaknya ada 15 olahan macam makan ringan. Dari tangan nya banyak jajanan menarik dari berbagai bahan dasar tercipta.
Seperti keripik pisang, keripik ubi, peyek, stik daun kelor, keripik tempe, dan stik pisang balado serta banyak lagi yang lainnya.
Untuk ide pembuatan stik daun kelornya sendiri itu Ro’atun menyatakan selain berlimpahnya bahan baku daun kelor, juga mendapat masukan dari orang Dinas Kesehatan Musi Rawas, dari sana lah dirinya mencoba membuat stik daun kelor.
BACA JUGA:Aquascape Semakin Diminati, Warga Musi Rawas Ini Bisa Raup Cuan Jutaan Rupiah
BACA JUGA:Dari Iseng, Gendon Warga Musi Rawas Sukses Kembangkan Usaha Jual Bibit Ikan
"Stik daun kelor ini sangat baik untuk anak-anak, karena kandungan dalam daun kelor sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan salah satunya sangat baik untuk mencegah anak stunting," ungkapnya saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 27 Januari 2025.
Setelah diuji coba ternyata hasil olahannya ini mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat, hal ini tentunya membuat dirinya semakin semangat untuk memproduksi stik daun kelor dan peyek daun kelor yang lebih banyak lagi.
Dirinya menambahkan untuk pembuatan stik daun kelor dan peyek daun kelor itu dimulai dari tahun 2023 yang lalu, hingga saat ini.
“Biasanya pemesan aneka jajanan ringan ini yang paling banyak itu di hari-hari besar, seperti pas hari raya idul fitri dan idul adha serta natal dan juga pas galungan itu ramai pesanannya,” jelasnya.
BACA JUGA:Warga Berharap Jembatan Gantung Moneng Sepati Dibangun Permanen
BACA JUGA:TPS Ditutup Warga Desa D Tegalrejo Musi Rawas, Senang Tak Lagi Cium Bau Tak Sedap
Untuk produksi stik daun kelor itu tidak dilakukan setiap hari, sekitar 3 – 4 hari sekali baru produksi, namun sekali produksi itu banyak bisa sampai puluhan kilo stiknya dibuat.
Selain itu pemasarannya sendiri biasanya selain menitipkan ke warung-warung, dan pusat-pusat oleh oleh dirinya juga memasarkannya melalui online, seperti lewat medsos Facebook dan whatsapp, dan pesanan.