Faktor Penyebab Bayi Meninggal Dalam Kandungan Menurut dr Indra Tarigan, Sp.OG

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Rabu , 12 Feb 2025 - 23:26

dr Indra Tarigan, Sp.OG Dokter Spesialis Kandungan Klink Doa Ibu Persada - Foto : Dok. FB Doa Ibu Persada-

4. Kondisi Kesehatan Ibu

Tekanan darah tinggi (preeklamsia) → Bisa menyebabkan gangguan aliran darah ke bayi.

Diabetes yang tidak terkontrol → Bisa memicu komplikasi.

Gangguan autoimun seperti lupus.

PCOS & masalah hormonal yang bisa mengganggu kehamilan.

5. Gangguan Pertumbuhan Janin

IUGR (Intrauterine Growth Restriction) → Bayi tidak berkembang dengan baik di dalam kandungan karena kurangnya nutrisi atau oksigen.

6. Trauma atau Cedera

Benturan keras pada perut ibu atau kecelakaan bisa memengaruhi kondisi janin.

7. Kehamilan Lewat Waktu (Post-Term)

Kehamilan yang melewati 42 minggu bisa meningkatkan risiko bayi kekurangan oksigen dan nutrisi.

faktor penyebab bayi meninggal dalam kandungan menurut dr indra tarigan, sp.og                            koranlinggaupos.id - pernah dengar atau mengalami bayi meniggal dalam kandungan? ternyata untuk pemicu kasus ini sulit dipastikan.
namun dr indra tarigan,sp.og selaku dokter spesialis kandungan klinik doa ibu persd mengatakan, bayi meninggal dalam kandungan bisa disebabkan beberapa faktor. 
1. gangguan pada plasenta & tali pusat
plasenta lepas sebelum waktunya (solusio plasenta), menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi ke bayi terhenti.
baca juga:ternyata ini bahaya gemuk saat hamil bagi ibu dan bayi menurut dr indra tarigan, sp.og 
baca juga:uly baby shop, pusatnya perlengkapan bayi di lubuk linggau
plasenta tidak berfungsi dengan baik, misalnya karena preeklamsia atau diabetes.
tali pusat terpilin atau terjepit, sehingga bayi kekurangan oksigen.
2. kelainan genetik & cacat lahir
beberapa bayi mengalami kelainan kromosom atau organ yang tidak berkembang sempurna, sehingga tidak bisa bertahan.
baca juga:cara mengatasi demam pada anak dan bayi di rumah menurut dr indra tarigan, sp.og
baca juga:begini derajat hadis adzan di telinga bayi menurut dewan fatwa
3. infeksi selama kehamilan
infeksi seperti torch (toksoplasma, rubella, cmv, herpes), infeksi bakteri, atau virus bisa menyebabkan janin tidak berkembang.
4. kondisi kesehatan ibu
tekanan darah tinggi (preeklamsia) → bisa menyebabkan gangguan aliran darah ke bayi.
diabetes yang tidak terkontrol → bisa memicu komplikasi.
baca juga:tidak hanya bayi di posyandu masyarakat bisa cek kesehatan gratis
baca juga: 4 tips berhasil program bayi tabung, peluang punya anak kembar
gangguan autoimun seperti lupus.
pcos & masalah hormonal yang bisa mengganggu kehamilan.
5. gangguan pertumbuhan janin
iugr (intrauterine growth restriction) → bayi tidak berkembang dengan baik di dalam kandungan karena kurangnya nutrisi atau oksigen.
6. trauma atau cedera
benturan keras pada perut ibu atau kecelakaan bisa memengaruhi kondisi janin.
baca juga:bolehkah memberi makan pada bayi sebelum usia 6 bulan? berikut penjelasan dr indra tarigan, sp.og
baca juga:upaya penyelamatan bayi 10 bulan dibalik putusnya jembatan objek wisata sungai malus lubuk linggau
7. kehamilan lewat waktu (post-term)
kehamilan yang melewati 42 minggu bisa meningkatkan risiko bayi kekurangan oksigen dan nutrisi.
kamu sendiri pernah mengalami kehilangan bayi di usia 7 bulan. apa waktu itu dokter sempat memberi tahu penyebab pastinya? atau ada riwayat tertentu yang membuatmu khawatir untuk kehamilan berikutnya?

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, KAMIS, 13 FEBRUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan