Tradisi Unik Menyambut Ramadan 2025 di 6 Daerah Indonesia

Tradisi Unik Menyambut Ramadan 2025 di 6 Daerah Indonesia-Tangkap Layar -
Cuci karpet dilakukan di aliran Sungai Sungapan, di mana warga berbondong-bondong membersihkan karpet masjid.
BACA JUGA:MUI Serukan Boikot Produk Israel: Ramadan 1446 H Jadi Bulan Solidaritas Palestina
Setelah mencuci karpet, mereka kemudian menggelar acara munggahan di lokasi tersebut. Tradisi ini menjadi ajang kebersamaan yang menyenangkan dan penuh makna.
3. Nyandran – Demak, Jawa Tengah
Di Kabupaten Demak, khususnya di Desa Batursari, terdapat tradisi Nyandran atau ziarah kubur massal.
Ribuan warga mendatangi makam leluhur mereka untuk mendoakan arwah keluarga yang telah meninggal.
BACA JUGA:Awal Ramadan 2025: Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Berbeda, Tapi Lebaran Sama
Nyandran menjadi bagian dari warisan budaya yang dijaga oleh masyarakat setempat. Selain berdoa, warga juga melakukan bersih-bersih makam dan berbagi makanan dengan sesama.
Tradisi ini bukan hanya sebagai penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai momen mempererat persaudaraan antarwarga.
4. Megibung – Bali
Meskipun mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, di beberapa daerah seperti Karangasem, umat Muslim di sana memiliki tradisi unik menyambut Ramadan yang disebut Megibung.
BACA JUGA:Ramadan 2025 Ini Negara dengan Waktu Paling Lama Menjalankan Puasa Seharian
Megibung adalah tradisi makan bersama dalam satu nampan besar yang diikuti oleh banyak orang.
Hidangan yang disajikan umumnya terdiri dari nasi, lauk-pauk khas Bali, serta sambal matah.
Konsep makan bersama ini mencerminkan kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Muslim di Bali.