Bulan Suci Ramadan Membawa Berkah Tersendiri Bagi Penjual Buah Rambutan

Sulyono saat menyiapkan pesanan buah rambutan milik pembeli, Jumat 14 Maret 2025 - FOTO : Gilang Andika-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Memasuki Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah, menjadi berkah bagi pedagang buah rambutan di Kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Sulyono. Saat ini, ia mampu menjual ratusan kilogram buah rambutan.
Sulyono menjual buah rambutan di Jalan Jenderal Sudirman Desa D Tegal Rejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Mura atau tepatnya di depan Pondok Hijau.
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 14 Maret 2025 Sulyono mengatakan ia menjual rambut lokal dari kebun milik warga yang ada di Kecamatan Megang Sakti.
“Walaupun menjual rambutan lokal, dari segi rasa dan kualitas tidak bedah jauh dengan jenis rambut lain,” ungkap Sulyono.
Harga buah rambutan yang dijual bermacam-macam, mulai dari Rp 20.000 per kilogram, Tp 8.000 perikat, tetapi untuk dua ikat dijual dengan harga Rp 15.000.
Ia menambahkan selama Bulan Suci Ramadan, penjualan buah rambutan mengalami peningkatan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Dalam sehari dirinya bisa menjual sekitar 100 kilogram sampai 150 kilogram rambutan.
"Sebenarnya buah yang dijual bukan hanya rambutan saja, karena saat ini lagi musim rambutan, jadi buah yang dijual buah rambutan. Tetapi kedepannya saya menjual bermacam-macam," jelasnya.
Dirinya menambahkan, berjualan buah rambutan, sudah sekitar dua bulan dan untuk berjualan buah sendiri sudah berjalan puluhan tahun.
Untuk Ramadhan tahun ini, ia mengatakan lebih mengalami peningkatan pembeli jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Karena untuk pembeli buah rambutan rata-rata sudah langganan dari lama, jadi mereka tinggal menghubungi saja untuk memesan buah rambutan.
Sulyono berharap, semoga keberkahan Ramadan tahun ini bisa terus berlanjut sampai kapanpun, dan kalau bisa penjualan mengalami peningkatan bukan hanya di bulan ini saja.
Jika bisa, kedepannya memiliki keinginan agar bisa membuka kedai usaha buah, meskipun untuk awal-awal tidak terlalu besar.
Sebab melihat kondisi saat ini sudah mulai tua, dan ingin mengembangkan lagi usaha jualan buah, baik di Musi Rawas maupun di Lubuk Linggau. (gilang)