Waspada! Ratusan Aplikasi Android Ini Diduga Curi Data dan Bisa Bobol Rekening
Waspada! Ratusan Aplikasi Android Ini Diduga Curi Data dan Bisa Bobol Rekening-Tangkap Layar -
KORANLINGGAUPOS.ID- Bagi pengguna Android, kini saatnya lebih waspada dalam memilih dan menggunakan aplikasi.
Pasalnya, sebuah laporan dari perusahaan keamanan siber menemukan adanya ratusan aplikasi berbahaya yang bisa mencuri data pribadi pengguna dan membuka celah bagi peretas untuk membobol rekening bank.
Temuan mengejutkan ini pertama kali diungkap oleh IAS Threat Lab pada tahun lalu.
Mereka menyelidiki skema penipuan digital berskala besar yang dikenal dengan nama kode “Vapor”.
BACA JUGA:Tanpa Ketahuan Melihat Status di Aplikasi WhatsApp Orang Lain, 4 Trik ini Aman!
Skema ini menggunakan aplikasi Android palsu yang seolah-olah tampak normal namun bekerja secara diam-diam untuk menampilkan iklan layar penuh yang tidak dapat dihindari.
Lebih dari itu, aplikasi-aplikasi ini diduga kuat menanamkan sistem tersembunyi yang memungkinkan pengumpulan data sensitif pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
“IAS Threat Lab telah mengungkap skema penipuan iklan yang luas dan canggih, dengan nama kode Vapor, yang memanfaatkan aplikasi Android palsu untuk menyebarkan iklan video interstisial secara terus-menerus,” demikian pernyataan resmi dari IAS.
IAS juga mencatat bahwa penipuan ini bersifat sangat terorganisir dan mampu mengecoh baik pengguna maupun jaringan periklanan digital dalam skala global.
BACA JUGA:Penting! Pengguna M-Banking Lakukan 10 Tips Terhindar dari Phishing Agar Rekening Tak Jebol
Temuan tersebut diperkuat oleh laporan dari perusahaan keamanan lainnya, Bitdefender.
Mereka mencatat bahwa ada sekitar 331 aplikasi Android yang patut dicurigai.
Aplikasi-aplikasi tersebut berasal dari berbagai kategori populer seperti pemindai QR (QR Scanner), aplikasi kebugaran, buku harian digital, hingga penghemat baterai.
“Aplikasi tersebut menampilkan iklan tidak relevan dan bahkan berusaha memancing pengguna untuk memasukkan informasi pribadi dan kartu kredit lewat serangan phishing,” tulis Bitdefender dalam peringatannya, dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman detikINET.