Tren Ubah Foto Jadi Animasi AI Viral, Kaspersky Ingatkan Soal Keamanan Data Pengguna

Tren Ubah Foto Jadi Animasi AI Viral, Kaspersky Ingatkan Soal Keamanan Data Pengguna-Tangkap Layar-
KORANLINGGAUPOS.ID – Belakangan ini, media sosial ramai dengan tren mengubah foto pribadi menjadi animasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Banyak pengguna memanfaatkan layanan ini, bahkan lewat chatbot seperti ChatGPT, untuk menghasilkan versi kartun dari wajah mereka.
Meski terlihat menyenangkan, tren ini ternyata menyimpan potensi risiko keamanan yang patut diwaspadai.
Perusahaan keamanan siber ternama, Kaspersky, mengingatkan bahwa mengunggah foto ke layanan AI terutama foto wajah bisa menimbulkan konsekuensi serius jika tidak dilakukan secara bijak.
BACA JUGA:Ubah Foto di HP Jadi Uang! 5 Aplikasi Jual Foto yang Wajib Dicoba
Menurut Kaspersky, meskipun perusahaan-perusahaan besar umumnya memiliki sistem keamanan yang ketat, tidak ada sistem yang benar-benar kebal dari kebocoran data.
Baik karena kesalahan teknis maupun serangan siber, informasi pribadi pengguna tetap berisiko bocor dan bahkan diperjualbelikan di situs-situs bawah tanah.
Yang lebih mengkhawatirkan, akun pengguna yang dipakai untuk mengakses layanan AI juga bisa diretas.
Jika kredensial atau perangkat pengguna berhasil disusupi, maka seluruh riwayat penggunaan termasuk percakapan pribadi dengan chatbot bisa diakses oleh pihak tak bertanggung jawab.
BACA JUGA:Aplikasi WA Ada Fitur Sambut Tahun Baru 2025 Mulai Dari Stiker hingga Animasi Keren
“Foto, terutama potret wajah, adalah data sensitif, gambar ini bisa memberi cukup banyak informasi bagi pelaku kejahatan siber, misalnya untuk menyamar di media sosial,” ungkap Kaspersky dalam laporan resminya.
Meski satu foto saja mungkin belum cukup untuk menjalankan aksi penipuan, kombinasi foto dengan data pribadi lain seperti informasi keuangan atau kesehatan bisa digunakan dalam skema kejahatan digital yang lebih kompleks.
Salah satu contohnya adalah spear phishing, di mana penjahat menargetkan korban secara spesifik menggunakan informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Kaspersky mengimbau masyarakat agar tetap waspada saat menggunakan layanan AI.