Napak Tilas Rumah Pengasingan Bung Karno di Bumi Rafflesia Bengkulu, Saksi Bisu Perjuangan

Napak Tilas Rumah Pengasingan Bung Karno di Bumi Rafflesia Bengkulu--YOUTUBE@Setwapres

Di rumah tersebut Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno (Bung Karno) diasingkan sejak 1938 hingga 1942.

BACA JUGA:Objek Wisata Pantai dan Danau Gedang Bengkulu, Nikmati Perpaduan 2 Sensasi Seperti Sunset Sunrise

Rumah bekas kediaman Bung Karno ini merupakan bangunan cagar budaya yang dikelilingi oleh pagar dengan halaman luas.

Mengutip laman Asosiasi Museum Indonesia, rumah yang dibangun pada awal abad ke-20 itu memiliki luas bangunan 162 meter persegi.

Dindingnya polos dan pintu masuk utama berdaun ganda, begitu pula dengan jendela.

Adapun struktur bangunan, terdiri dari teras, ruang tamu, beberapa kamar, dan teras belakang.

BACA JUGA:Bukan Pantai Pasir Putih Bengkulu, Ini Objek Wisata Pantai Batu Kumbang Ipuh Mukomuko

Terdapat pula sejumlah jendela kaca besar yang menghias seluruh sisi rumah.

Di sisi kanan rumah terdapat tiga ruangan dan di sisi kiri terdapat dua kamar tidur.

Pada bagian belakang rumah ada sebuah beranda, yang di sebelah kanannya terdapat bangunan lima petak, termasuk kamar mandi, sedangkan yang lainnya berfungsi sebagai gudang dan dapur.

Selama masa pengasingan di Bengkulu, Bung Karno meninggalkan banyak jejak sejarah perjuangan Indonesia.

BACA JUGA:10 Misteri Jalan Tol Trans Sumatera Bengkulu-Lubuklinggau

Di dalam rumah pengasingan ini terdapat beberapa benda yang merupakan peninggalan Bung Karno, dari benda asli hingga benda yang merupakan benda tiruan yang telah menjadi saksi bisu Presiden Pertama Indonesia dalam menyusun rencana untuk perjuangan selama ia diasingkan di Bengkulu.

Mulai dari buku-buku bacaan yang pernah menjadi teman setianya, hingga sepeda ontel yang menyimpan kenangan manis.

Bahkan naskah-naskah sandiwara yang ditulis Bung Karno juga turut menyemarakkan koleksi yang ada di sana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan