Orang Tua Ternyata Kerap Lakukan Kekerasan Verbal pada Anak, Begini 2 Cara Mencegahnya

Upaya pencegahan terjadinya kekerasan verbal terhadap anak, yang perlu dilakukan pertama, mulailah memperbaiki cara komunikasi antara ibu dan anak. -Foto : Ayo Cerdas Indonesia -ners.unair.ac.id

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Kekerasan verbal (verbal abuse) adalah setiap ucapan yang ditujukan kepada seseorang yang mungkin dianggap merendahkan, tidak sopan, menghina, mengintimidasi, racist, seksis, homofobik, ageism, atau menghujat. 

Termasuk membuat pernyataan sarkastik, menggunakan nada suara yang merendahkan atau menggunakan keakraban yang berlebihan dan tidak diinginkan. 

Kekerasan verbal juga bisa dalam bentuk memarahi, memaki, mengomel, dan membentak secara berlebihan, termasuk mengeluarkan kata-kata yang tidak patut diucapkan. 

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari lamana ners.unair.ac.id, verbal abuse atau biasa disebut dengan emotional child abuse adalah tindakan lisan atau perilaku yang menimbulkan konsekuensi emosional yang merugikan. 

BACA JUGA:6 Kiat Melatih Anak Jujur dan Trik Jitunya

Verbal abuse pada anak biasanya diawali dengan munculnya perilaku yang buruk pada anak yang menyebabkan orangtua melakukannya.

Verbal abuse terjadi ketika orangtua memberikan hukuman pada anak yang tidak wajar, hal tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Anak yang selalu mendapatkan hukuman yang tidak wajar akan mengalami stress, menarik diri dari lingkungan, rendah diri, tidak percaya diri, terlambat bicara, napsu makan menurun, dan lain sebagainya. 

Hukuman yang kadang tidak disadari oleh orangtua adalah dengan menyalahkan anak menggunakan kalimat yang menyakiti hati dan perasaan anak. 

BACA JUGA: 10 Gejala Anak Alami Keterlambatan Bicara dan Terapi yang Bisa Dijalani

Salah satu kalimatnya adalah dengan menyebutkan kekurangan anak. Kondisi tersebut yang menjadi awal terjadinya kekerasan verbal pada anak.

Ketika anak mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan yang termasuk kekerasan verbal tersebut, maka itu semua akan tersimpan dalam ingatannya dan akan membentuk karakter anak sehingga bisa menghambat perkembangan anak.

Sebagian besar orangtua kadang lupa mengaitkan perilaku yang muncul dengan kondisi jiwa anak.

Anak hanyalah manusia biasa yang masih membutuhkan banyak bimbingan dari orangtua atau orang dewasa disekitarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan