HP Bebas Masuk Lapas Muara Beliti, Anggota DPR RI: Seperti Ada Pembiaran Alat Keamanan Lapas Banyak Rusak

Anggota Komisi XIII DPR RI, H SN Prana Putra Sohe-Foto: Linggau Pos-
KORANLINGGAUPOS.ID - Anggota Komisi XIII DPR RI, H SN Prana Putra Sohe meminta, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) RI segera memperbaiki dan meingkatkan semua alat keamanan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Karena menurutnya, banyaknya alat keamanan seperti metal dectector, X-Ray hingga CCTV yang rusak penyebab terjadinya kericuhan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.
"Dan saya sudah berulang kali menyampaikan ke Kementerian IMIPAS, kalau alat keamanan di Lapas banyak yang rusak. Dulu saya kira kondisi ini hanya di Lapas yang ada di Sumsel, ternyata se- Indonesia. Inilah penyebab dan sudah bertahun-tahun. Lebih mirisnya lagi, kami melihat seperti ada pembiaran," tegas Nanan, sapaan akrabnya saat kembali dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 9 Mei 2025.
Menurut Nanan, jika saja alat-alat itu ada, CCTV semuanya berfungsi ditambah sistem keamanan yang lain seperti CCTV terkoneksi ke Kanwil KemenkumHAM sebagai kontrol maka tidak akan ada yang namanya Hp bebas masuk ke Lapas, adanya pungli dilakukan oleh oknum petugas atau Narkoba yang bisa masuk ke Lapas.
BACA JUGA:Pasca Kerusuhan, 3 Provokator Diamankan 50 Polisi Masih Siaga di Lapas Narkotika Muara Beliti
BACA JUGA:Rusuh Lapas Narkotika Muara Beliti, Menteri Imipas Bakal Menindak Tegas
"Kalau kontrol menggunakan sistem di Lapas nggak ada, hanya mengandalkan petugas ya sama saja bohong. Setidaknya kalau sistem keamanannya menggunakan teknologi tidak bisa khilaf. Kalau mengandalkan petugas kan bisa saja khilaf. Bisa saja sejak alat-alat itu rusak, lebih gawat lagi. Barang-barang seperti Hp hingga Narkoba bebas masuk. Karena gampang masuk petugas punya peluang untuk melakukan pungli. Diperparah CCTV rusak dan tidak terkoneksi ke Kanwil," ungkapnya.
"Kedepan Kementerian IMIPAS harus segera membenahi seluruh alat keamanan bila perlu ditingkatkan lagi bisa dipantau oleh Kanwil mulai dari petugas dan warga binaan," tambahnya.
Ia juga meminta Kementerian IMIPAS melakukan intropeksi dan koreksi secara menyeluruh.
"Kita sedih melihat sedikit-sedikit petugas atau Kalapas yang disalahkan. Padahal karena kelemahan sistem yang membuat orang berbuat salah. Ini yang harus difikirkan. Jika tidak, ya kejadian seperti ini akan terus berulang. Lihat saja contohnya sudah banyak saat ini. Karena alat-alat tidak dilakukan atau mungkin disengaja tidak dilakukan pemeliharaan, lalu rusak dan dilakukan pembiaran inilah dampaknya. Kita minta ini segera diperbaiki," tegasnya.