Strategi Pemasaran Sederhana untuk Bisnis Kecil

Pelaku bisnis kecil di daerah sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkembang asal mampu menyesuaikan diri dengan tren pemasaran- Foto : Dok. Benefit-one.co.id -
PALEMBANG, KORANLINGGAUPOS.ID – Di tengah persaingan usaha yang semakin ketat, para pelaku bisnis kecil di Palembang dituntut untuk lebih kreatif dalam memasarkan produk mereka.
Tidak perlu strategi yang rumit atau biaya besar, cukup dengan pendekatan sederhana, banyak pelaku usaha lokal berhasil menarik perhatian pelanggan dan meningkatkan omzet secara perlahan namun pasti. Salah satu contohnya adalah Leni Marwati (32), pemilik usaha pempek rumahan "Pempek Leni" di kawasan Ilir Barat I. Sejak mulai berjualan secara daring di awal 2022, Leni memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp sebagai sarana pemasaran utamanya.
“Saya rajin unggah foto pempek yang baru digoreng, kasih testimoni pelanggan, dan buat promo setiap akhir pekan. Alhamdulillah, sekarang langganan saya bukan cuma dari Palembang, tapi sampai ke Lampung dan Jakarta,” ujar Leni saat ditemui di rumah produksinya.
Menurut pengamat UMKM dari Universitas Sriwijaya, Dr. Ridho Prasetya, pelaku bisnis kecil di daerah sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkembang asal mampu menyesuaikan diri dengan tren pemasaran saat ini.
BACA JUGA: 5 Bisnis Sukses Milik Luna Maya, Istri Maxime Bouttier yang Tak Banyak Diketahui
BACA JUGA:Prospek Cerah Bisnis Daging Beku di Lubuk Linggau, Yongky Frozen Food Sudah Membuktikannya
“Tidak harus mahal. Yang penting konsisten. Gunakan media sosial secara aktif, layani pelanggan dengan ramah, dan manfaatkan strategi dari mulut ke mulut. Itu strategi pemasaran klasik yang masih sangat efektif,” jelas Ridho.
Selain media sosial, strategi lain yang dinilai sederhana namun berdampak besar adalah kolaborasi antar-pelaku usaha. Misalnya, usaha kue tradisional bisa bekerjasama dengan usaha kopi lokal untuk membuat paket bundling sarapan. Hal ini dilakukan oleh dua UMKM di daerah Sekojo, Palembang, yakni “Kopi Sekojo” dan “Kue Tia”. “Kami buat paket hemat: kopi dan kue Rp15.000. Dipromosikan bareng di Instagram dan lewat brosur.
Ternyata peminatnya lumayan,” kata Tia, pemilik usaha kue yang baru beroperasi sejak 2023. Strategi pemasaran sederhana lainnya yang tak kalah penting adalah menjaga kualitas produk dan pelayanan. Testimoni positif dari pelanggan yang puas bisa menjadi alat promosi yang kuat.
Pelaku usaha juga disarankan memberikan respons cepat terhadap pertanyaan dan keluhan pelanggan, baik secara langsung maupun melalui media daring. Dinas Koperasi dan UKM Kota Palembang pun menyambut baik inisiatif para pelaku usaha kecil yang mulai aktif memasarkan produknya secara kreatif. Kepala Dinas, Sulhijawati, SE., M.Si, menyebut pihaknya kini sedang menggencarkan pelatihan pemasaran digital dan branding untuk UMKM.
BACA JUGA:ASUS ExpertBook P5: Laptop Tangguh dengan Fitur Unggulan untuk Profesional dan Bisnis
BACA JUGA:Konsumen Ingin Ukuran Pas Sesuai Selera, Jasa Jahit Pakaian Masih jadi Bisnis Menjanjikan
“Kami ingin agar UMKM di Palembang naik kelas. Banyak yang punya produk bagus, tapi belum tahu cara menjualnya dengan efektif. Dengan pelatihan dan pendampingan, kami harap mereka bisa lebih siap menghadapi persaingan pasar,” ujar Sulhijawati. Dengan strategi pemasaran yang sederhana namun tepat sasaran, para pelaku bisnis kecil di Palembang menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkembang.
Semangat berinovasi dan beradaptasi menjadi kunci utama dalam menjaga kelangsungan usaha di era serba digital ini. [Artikel ini ditulis oleh Salia Atari Rabbani (23021380007) Chalista Ramadania (23021380024) Dwi Sabrina pebrianti (23021380020)