Jangan Sepelekan Kesehatan Mental, ini Jenis dan Gejala Gangguan Mental yang Sering Terjadi

Gejala depresi yang wajib diketahui diantaranya terlihat sedih dan murung, kehilangan semangat dan energi, hilang nafsu makan, sulit tidur atau sebaliknya tidur berlebihan. Merasa pesimis dan tidak berguna- Foto : Dok Kemenkes RI -
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Jangan sepelekan mental health atau gangguan mental. Jika dibiarkan bisa menjadi berbahaya. Untuk itu wajib bagi kalian mengetahui apa saja jenis ganguan kesehatan mental yang sering terjadi disekitar kita.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah merangkum jenis-jenis gangguan mental.
Pertama, gannguan mental yang sering dikenal dengan nama Depresi. Gangguan kesehatan ini biasanya menyebabkan seseorang merasa sedih berkepanjangan, dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan. Kondisi ini biasanya berlangsung lama, mulai dari berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.
Namun, depresi seringkali terabaikan karena dianggap sebagai gejala stres biasa. Ini tidak boleh dibiarkan kerana depresi dapat membuka jalan untuk penanganan dan dukungan yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu! Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental Anak di Era Modern
BACA JUGA:Rutinitas Pagi Hari untuk Fisik dan Mental Agar Lebih Produktif di Bulan Ramadan
Gejala depresi yang wajib diketahui diantaranya terlihat sedih dan murung, kehilangan semangat dan energi, hilang nafsu makan, sulit tidur atau sebaliknya tidur berlebihan. Merasa pesimis dan tidak berguna. Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan, gelisah dan tidak tenang, merasa bersalah dan putus asa, memiliki pikiran menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Gangguan fisik, seperti nyeri punggung dan sakit kepala.
Banyak faktor yang dapat memicu timbulnya gejala depresi, antara lain mengalami peristiwa traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, kebangkrutan atau kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. Riwayat gangguan kesehatan mental dalam keluarga. Penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang, atau konsumsi obat berlebihan.
Menderita penyakit kronis yang sulit disembuhkan, seperti kanker, HIV/AIDS, penyakit jantung atau cacat tubuh. Memiliki kepribadian yang lemah dan tidak mandiri, serta terlalu keras dalam menilai diri sendiri.
Segera cari bantuan dokter atau psikiater. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan psikologis, wawancara medis, serta pemeriksaan darah, jika diperlukan, untuk menentukan penyebab dan gejala depresi.
BACA JUGA:Walikota Lubuk Linggau Buka MC EXPO 2025, Yoppy Karim : Mental Kreatif Anak Harus Diasah
Gangguan mental yang kedua sering terjadi yakni gangguan kecemasan. Perasaan cemas ini akan menjadi gangguan kecemasan atau anxiety disorders ketika penderitanya merespon situasi atau hal-hal yang dialaminya dengan perasaan takut, cemas, dan khawatir yang berlebihan, bahkan tanpa alasan yang jelas. Gangguan kecemasan ini bisa berlangsung cukup lama, sehingga berdampak pada kemampuan untuk beraktivitas sehari-hari dan kualitas hidup penderitanya.
Beberapa jenis gangguan kecemasan yang banyak terjadi yakni Gangguan Kecemasan Umum (GAD), gangguan mental yang memicu perasaan cemas berlebihan, yang sulit dikendalikan dan berlarut-larut dan Gangguan Kecemasan Sosial (GAK), kecemasan berlebihan saat berada dalam situasi sosial dan keramaian, dimana penderitanya akan merasa khawatir akan dihakimi, diejek, atau merasa malu berada di hadapan orang lain.