RS Siloam Silampari Lubuk Linggau Edukasi Masyarakat Kenali Asma pada Anak

Reporter: YEZI FADLY |

Editor: SULIS |

Rabu , 21 May 2025 - 21:44

Narasumber dr. Sri Noviyanti dan perwakilan Manajemen RS Siloam Silampari foto bersama Kepala UPT Puskesmas Taba dan para peserta Health Talk, Rabu 21 Mei 2025-Foto : Yezi Fadly / Linggau Pos-

KORANLINGGAUPOS.ID - Dalam rangka memperingati Hari Asma Sedunia yang jatuh pada 6 Mei 2025, Rumah Sakit (RS) Siloam Silampari Lubuk Linggau memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, melalui Health Talk yang dilaksanakan pada Rabu pagi 21 Mei 2025.

Kali ini, RS Siloam Silampari bekerjasama dengan Puskesmas Taba mengadakan Health Talk atau Diskusi Kesehatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Sakura XV yang beralamat di Jalan Agung I, Kelurahan Jawa Kiri, Kecamatan Lubuk Linggau Timur II, Kota Lubuk Linggau.

Acara dihadiri oleh Kepala UPT Puskesmas Taba, Novreni beserta staf, Ketua dan Kader Posyandu Sakura XV, serta ibu-ibu dan warga lanjut usia yang berasal dari Kelurahan Jawa Kiri.

Pada diskusi ini, RS Siloam Silampari menghadirkan narasumber yaitu Dokter Spesialis Anak RS Siloam Silampari, dr. Sri Noviyanti, M. Ked (Ped), SpA yang memberikan edukasi tentang Asma pada Anak.

dr. Sri Noviyanti menyampaikan materi edukasi kepada peserta-Foto : Yezi Fadly / Linggau Pos-

Kepala UPT Puskesmas Taba, Novreni dalam sambutannya mengatakan, karena hari ini bertepatan dengan jadwal Posyandu, dirinya mengundang pihak RS Siloam Silampari untuk berbagi ilmu kepada kader Posyandu dan warga yang hadir, mengenai Asma pada anak.

Ia berharap semoga diskusi ini bisa bermanfaat, dan pada waktunya nanti, para peserta dapat bertanya langsung ke dokter spesialis anak.

Dokter Sri Novianty mengawali presentasinya dengan mengenalkan definisi penyakit asma.

Ia menyebutkan bahwa asma adalah penyakit saluran pernapasan yang bersifat kronis, yang disebabkan oleh faktor pencetus tertentu dan menyebabkan gejala mengi, batuk dan sesak napas.

Biasanya gejala asma terjadi pada pagi atau malam hari, karena udara dingin, yang dapat memberatkan gejala asma.

rs siloam silampari lubuk linggau edukasi masyarakat kenali asma pada anak                            koranlinggaupos.id - dalam rangka memperingati hari asma sedunia yang jatuh pada 6 mei 2025, rumah sakit (rs) siloam silampari lubuk linggau memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, melalui health talk yang dilaksanakan pada rabu pagi 21 mei 2025.
kali ini, rs siloam silampari bekerjasama dengan puskesmas taba mengadakan health talk atau diskusi kesehatan di pos pelayanan terpadu (posyandu) sakura xv yang beralamat di jalan agung i, kelurahan jawa kiri, kecamatan lubuk linggau timur ii, kota lubuk linggau.
acara dihadiri oleh kepala upt puskesmas taba, novreni beserta staf, ketua dan kader posyandu sakura xv, serta ibu-ibu dan warga lanjut usia yang berasal dari kelurahan jawa kiri.
pada diskusi ini, rs siloam silampari menghadirkan narasumber yaitu dokter spesialis anak rs siloam silampari, dr. sri noviyanti, m. ked (ped), spa yang memberikan edukasi tentang asma pada anak.
baca juga:bekerjasama dengan bhayangkari lubuk linggau, rs siloam silampari berikan edukasi psikologi
baca juga:bhayangkari lubuk linggau sukses adakan pertemuan rutin dan hadirkan psikolog rs siloam silampari
dr. sri noviyanti menyampaikan materi edukasi kepada peserta-foto : yezi fadly / linggau pos-
kepala upt puskesmas taba, novreni dalam sambutannya mengatakan, karena hari ini bertepatan dengan jadwal posyandu, dirinya mengundang pihak rs siloam silampari untuk berbagi ilmu kepada kader posyandu dan warga yang hadir, mengenai asma pada anak.
ia berharap semoga diskusi ini bisa bermanfaat, dan pada waktunya nanti, para peserta dapat bertanya langsung ke dokter spesialis anak.
dokter sri novianty mengawali presentasinya dengan mengenalkan definisi penyakit asma.
ia menyebutkan bahwa asma adalah penyakit saluran pernapasan yang bersifat kronis, yang disebabkan oleh faktor  pencetus tertentu dan menyebabkan gejala mengi, batuk dan sesak napas.
baca juga:kunjungi komunitas lansia, rs siloam silampari gelar health talk dan cek kesehatan gratis 
baca juga:peringati hari diabetes sedunia, rs siloam silampari gelar health talk
biasanya gejala asma terjadi pada pagi atau malam hari, karena udara dingin, yang dapat memberatkan gejala asma.
"gejala ini bisa membaik secara spontan atau memerlukan obat pereda," ucapnya.
ia memaparkan data dari riskesdas tahun 2018, yang menunjukkan angka kejadian asma di indonesia mengalami peningkatan sebesar 4,5 % dibandingkan peningkatan pada tahun 2013, yaitu 2,4 %.
"asma ini gejala yang berhubungan dengan saluran napas, ada gangguan udara yang masuk ke saluran napas.
baca juga:rs siloam silampari gelar buka puasa bersama rekanan corporate dan insurance
baca juga:rs siloam silampari sukses adakan health talk, program skrining dan deteksi dini kanker paru
gangguan terjadi saat pasien melepas atau mengeluarkan udara. pasien bisa menghirup tetapi sulit mengeluarkan udara.
hal ini disebabkan karena adanya penyempitan dari saluran pernapasan, pembengkakan dinding saluran napas, sehingga makin sulit melepaskan udara. 
kemudian produksi lendir meningkat, yang menyebabkan anak batuk dan sesak napas karena tidak bisa mengeluarkan lendir tersebut," jelasnya.
ada berbagai faktor pencetus asma pada anak, seperti infeksi virus, alergen dari dalam rumah seperti kelembaban udara, alergen dari luar rumah seperti debu rumah, polusi udara dari asap knalpot, asap rokok.
baca juga:rs siloam silampari adakan pelayanan kesehatan gratis di acara hut linggau pos 
baca juga: peringati hari gizi nasional, rs siloam silampari gelar health talk cegah stunting 
asma sering menyerang anak-anak usia sekolah dan balita yang sedang aktif-aktifnya.
"untuk mendiagnosa asma, kita harus menemukan lebih dari 1 gejala, seperti gejala asma memburuk di malam hari atau dini hari.
kemudian munculnya gejala bervariasi atau tidak bisa ditentukan waktunya, kadang sering kadang jarang, dan ada gejala pemicunya," ucapnya.
dokter sri juga mengingatkan ada keadaan dimana kemungkinan bukan asma, seperti batuk tanpa ada bunyi napasnya, produksi lendirnya terlalu lama tetapi tidak berhenti. 
baca juga:lansia yang ditemukan di ulak surung meninggal dunia di rs siti aisyah
baca juga:rs siloam silampari lubuk linggau gelar diskusi kesehatan bersama dokter rekanan
sesak napas tapi bukan asma, sesak napas ketika menghirup udara masuk, dan  gejala lainnya.
 "jika ditemukan lebih dari 1 gejala asma seperti batuk, sesak napas, produksi lendir, gejala memberat dimalam hari, inetnsitasnya sering, maka kemungkinan asma," ungkapnya.
untuk pemeriksaan yang bisa dilakukan, ada uji provokasi dan spirometri, 2 jenis pemeriksaan ini tersedia di rs siloam silampari.
pemeriksaan siprometri sulit dilakukan pada bayi, jadi hanya untuk remaja dan dewasa.
ia kemudian menjelaskan berbagai metode pemeriksaan yang bisa dilakukan di laboratorium rs siloam silampari, untuk memastikan gejala asma. 
baca juga:rs siloam silampari lubuk linggau edukasi masyarakat cegah kanker yang rentan menyerang wanita 
baca juga:ratusan peserta ikut seminar promil, kolaborasi klinik blastula ivf siloam sriwijaya dan rs siloam silampari
wanita yang menamatkan pendidikan kedokteran spesialis anak di universitas sumatera  utara itu menjelaskan  secara rinci klasifikasi asma berdasarkan kekerapan gejala, derajat serangan dan derajat kendali.
ia mengatakan, tata laksana pada penyakit asma, bertujuan supaya pasien anak yang terserang asma, dapat kembali beraktivitas dengan normal, bisa tetap bersekolah, dan bermain dengan tidak mengalami sesak napas, dan dokter akan mengupayakan gejala tersebut tidak terulang kembali, dengan kebutuhan obat minimal.
hal itu supaya anak tidak terkena efek samping dari obat-obatan asma.
tata laksana juga bertujuan untuk mengatasi penyempitan saluran respiratori secepat mungkin, mengurangi hipoksemia, mengembalikan fungsi paru ke keadaan normal secepatnya, mengevaluasi dan memperbarui tata laksana jangka panjang untuk mencegah kekambuhan.
dokter novi lalu menjelaskan beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan untuk meredakan asma pada anak.
"jika terjadi serangan asma berat, maka pasien boleh langsung dibawa ke igd," ucapnya.
terakhir, ia menyimpulkan bahwa asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran napas, gejala asma berdasarkan keadaan  aliran udara penapasan dengan gejala yang karakteristik, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
klasifikasi asma penting ditentukan untuk menentukan tatalaksana, dan kortikosteroid indikasi untuk diberikan  dalam  mengatasi serangan dan tatalaksana jangka panjang .
acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber, dan ditutup dengan foto bersama.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, KAMIS, 22 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan