Tim BRIN Lakukan Penelitian Peradaban Budaya Maritim di Kabupaten Musi Rawas

Reporter: MUHAMMAD YASIN |

Editor: MUHAMMAD YASIN |

Jumat , 06 Jun 2025 - 21:34

Tim BRIN melakukan penelitian tentang peradaban budaya maritim di Kabupaten Musi Rawas- -foto dokumen Disbudpar Kabupaten Musi Rawas--

MANDI AUR, KORANLINGGAUPOS.ID - Tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian tentang peradaban budaya maritim di Kabupaten Musi Rawas.

Saat melakukan penelitian Tim dari BRIN didampingi Pamong Budaya Kabupaten Musi Rawas, Emiliana S.Pd, M.M

Hal tersebut kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Musi Rawas, H Fetbon Taufik melalui Pamong Budaya Kabupaten Musi Rawas, Emiliana S.Pd, M.M kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 6 Juni 2025.

Menurutnya setidaknya penelitian dilakukan di tujuh desa diantaranya :

1. Desa Lubuk Pauh Kecamatan BTS Ulu

2. Desa Semangus Kecamatan Muara Lakitan

3. Desa Gunung Kembang Lama, Kecamatan BTS Ulu

4. Desa Muara Megang, Kecamatan Megang Sakti

5. Desa Remayu, Kecamatan Tuah Negeri

6. Kelurah STL Ulu Terawas, Kecamatan STL Ulu Terawas

7. Desa Bingin Jungut Kecamatan Muara Kelingi

Latar belakang tim dari BRIN melakukan penelitian tentang peradaban budaya maritim di Kabupaten Musi Rawas karena melihat BRIN melihat di citra satelit di Kabupaten Musi Rawas terdapat desa lama peradaban budaya maritim.

tim brin lakukan penelitian peradaban budaya maritim di kabupaten musi rawas                            mandi aur, koranlinggaupos.id - tim dari badan riset dan inovasi nasional (brin) melakukan penelitian tentang peradaban budaya maritim di kabupaten musi rawas.
saat melakukan penelitian tim dari brin didampingi pamong budaya kabupaten musi rawas, emiliana s.pd, m.m  
hal tersebut kata kepala dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar) kabupaten musi rawas, h fetbon taufik melalui  pamong budaya kabupaten musi rawas, emiliana s.pd, m.m  kepada koranlinggaupos.id, jumat 6 juni 2025.
menurutnya setidaknya penelitian dilakukan di tujuh desa diantaranya :     
 
1. desa lubuk pauh kecamatan bts ulu
2. desa semangus kecamatan muara lakitan
3. desa gunung kembang lama, kecamatan bts ulu  
4. desa muara megang, kecamatan megang sakti
5. desa remayu,  kecamatan tuah negeri
6. kelurah stl ulu terawas, kecamatan stl ulu terawas    
7. desa bingin jungut kecamatan muara kelingi
 
latar belakang tim dari brin melakukan penelitian tentang peradaban budaya maritim di kabupaten musi rawas karena melihat brin melihat di citra satelit di kabupaten musi rawas terdapat desa lama peradaban budaya maritim.
 "secara pemetaan dari brin bahwa di sana terlihat dari citra satelit  terdapat desa lama yang diperkirakan masih ada yang merupakan masyarakat peradaban budaya maritim , makanya mereka melakukan penelusuran karena nilai historis sangat bagus," tambahnya.
dijelaskannya di lubuk pauh ada peninggalan bersejarah semacam situs  kepala kala di dekat makam keramat, pecahan keramik beberapa diantaranya ditemukan lokasinya dekat sungai musi.
pecahan keramik yang ditemukan buatan china diperkirakan pada masa dinasti tang dan dinasti sung.
diketahui dinasti tang merupakan salah satu dinasti tiongkok yang paling berpengaruh, berkuasa dari tahun 618 hingga 907 masehi.
sedangkan dinasti sung merupakan dinasti kekaisaran di tiongkok yang memerintah dari tahun 960 hingga 1279.
"dengan ditemukannya hunian, pecahan keramik tersebut artinya citra satelit yang mereka lihat tepat," paparnya.
 tim brin berjumlah 6 orang dipimpin  dr. sondang m. siregar sedangkan anggotanya harry oktavianus, m.sc, erlinda rosita, m.pd, dian susilastri, m.hum,  ari mukti wardoyo adi, m.a dan dr. taqyuddin, m.hum akan melakukan pendalaman terhadap objek yang diduga cagar budaya, jaraknya dekat dengan sungai.
di desa lubuk pauh terdapat rumah lama pake tiang atau rumah panggung  menghadap ke sungai di artinya peradaban mereka maritim. masyarakat melakukan aktivitas melalui transportasi sungai dalam hal ini perahu. mereka pergi ke ladang atau kebun menggunakan perahu makanya disebut peradaban maritim.  
"di desa lubuk pauh masih banyak rumah lama menghadap ke sungai. mereka melakukan aktivitas di jalur sungai makanya disebut peradaban maritim, baik itu menggunakan perahu ke kebun, atau mencari ikan menggunakan perahu," paparnya.
disamping itu banyak ditemukan tambatan-tambatan perahu atau pangkalan perahu di tepi sungai. itu "masih ada sampai dengan sekarang, walaupun sudah banyak banyak yang hilang karena banjir , tapi masih banyak bekasnya," paparnya .
disamping itu masyarakat desa lubuk pauh ada pusak meriam tangan dan keris. namun sayangnya masyarakat tidak tahu asal usulnya dapat dari mana meriam tangan tersebut mereka memiliki secara turun-temurun dari leluhur mereka.
"kata masyarakat kami tidak tahu dari mana asalnya kami dari peninggalan nenek moyang. namun meriam tersebut untuk menyerang belanda atau bertahan dari serangan belanda.  pada masa  penjajahan belanda, belanda sampai ke desa buk pauh," paparnya.
pemilik asal merian tangan tersebut diyakini merupakan pejuang rakyat di masa itu. meriam tangan bisa dipanggul di bahu dan bisa diletakan di perahu.
"kalau dari brin menilai sebelum zaman penjajahan desa lubuk pauh sudah karena ada peninggalan seperti kepala kalah dekat makam keramat,  artinya peradaban sudah ada di sana," jelasnya.
kepala kala yang ditemukan di desa lubuk pauh seperti yang ditemukan di situs bingin jungut , sepertinya ada kaitannya dengan situs bingin jungut di kecamatan muara kelingi. hasil dari temuan tersebut akan dibahas tim brin di jakarta. (yasin)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SABTU, 7 JUNI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan