Salah Saat Olah Lahan, Berpengaruh Pada Pertumbuhan Tanaman Cabai

Kandar Ismanto, warga Kelurahan O Mangunharjo, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas menunjukan tanaman cabai miliknya-Foto :Muslimin-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Setelah sukses membudidayakan tanaman cabai beberapa waktu yang lalu, salah satu petani di Kelurahan O Mangunharjo, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas, kembali menanam tanaman cabai.

Namun pada musim tanam kali ini hasil tanaman cabai milik nya tumbuhnya kurang maksimal dikarenakan berbagai faktor mulai dari pengolahan lahan yang salah kemudian faktor cuaca yang saat ini kurang bersahabat.

Kandar Ismanto, warga Kelurahan O Mangunharjo, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas, saat diwawancarai Wartawan KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 9 Juni 2025 menyampaikan jika dirinya pada musim tanaman yang kedua ini menanam tanaman cabai di lahan seluas setengah bahu dengan populasi sekitar 2.400 batang.

Selain bertani tanaman cabai dirinya juga bekerja sebagai buruh tukang, jika tidak ada borongan dirinya aktif di  kebun cabai miliknya. Bahkan saat ini dirinya juga dipercayakan menjadi salah satu Ketua kelompok Tani di Kelurahan O Mangunharjo.

BACA JUGA:Fendi Petani Cabai Desa C Nawangsasi Terancam Gagal Panen

BACA JUGA: Jelang Idul Adha Harga Cabai dan Tomat di Pasar Inpres Lubuk Linggau Menurun

Dirinya menceritakan jika membudidayakan tanaman cabai ini itu cukup banyak kendala yang dihadapinya salah satunya itu serangan hama dan penyakit, kalau untuk harga itu saat ini cukup baik sekitar RP 35.000-40.000 perkilonya. 

Penyakit tanaman cabai yang sangat ditakuti petani itu penyakit antraknosa (patek)penyebab timbulnya penyakit ini karena disebabkan salah satunya itu cuaca yang sebagai pelopor utama nya. Dimana saat musim kemarau hama tanaman akan berkembang pesat.

Sedangkan saat musim penghujan patogen penyakit berkembang baik pada kondisi kelembaban tinggi, cendawan penyebab dari penyakit  antraknosa (patek) salah satu contohnya. 

antraknosa (patek) merupakan penyakit utama yang menyebabkan kerugian secara ekonomi di seluruh pertanaman cabai dan merupakan penyakit penting di daerah tropis maupun subtropis. Penyakit antraknosa yang sering terjadi pada tanaman cabai ini disebabkan oleh jamur colletotrichum capsici jamur gloeosporium sp.

BACA JUGA:Harga Cabai di Pasar Satelit Lubuk Linggau Relatif Stabil Berkisar Rp25.000

BACA JUGA:Agar Harga Cabai Tidak Naik, 5 Pot Cabai Wajib Tanam di Rumah, Solusi Prabowo

Jenis jamur ini biasanya menyerang bagian tengah buah cabai yang sudah matang selain itu jamur jenis ini dapat bertahan hidup di dalam tanah, sisa-sisa tanaman atau buah yang telah terinfeksi. Untuk itu penyakit ini sangat dihindari oleh para petani karena belum ditemukan formula yang pas untuk melakukan pembasmian penyakit ini.

Selain itu karena cuaca saat ini tidak menentu kadang hujan kadang panas yang panasnya itu terlalu panas membuat tanaman banyak menjadi layu , untuk mengatasi hal tersebut dirinya harus mengeluarkan modal kembali dengan membeli mulsa organik sebagai peredam panas untuk tanaman cabainya tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan