Penanganan Penyakit ATM Sangat Komplek Ini Harapan Dinkes

foto Iwan Joko Sulistio - -foto muhammad yasin/koranlinggaupos.id--

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID -Penanganan penyakit Aids, TB Paru dan Malaria (ATM) masih menjadi masalah sehingga melibatkan semua pihak mulai dari instansi pemerintah, lembaga pemerintah non struktural, BUMD, hingga perusahan swasta  diajak untuk penanganan penyakit tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas selaku leading sektor penangan penyakit terus berkolaborasi bersama instansi lain bekerja sama untuk menangani penyakit ATM.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas Mura, Drg Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid P2P, Renaldi Oktavianus didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Iwan Joko Susilo kepada KORANLINGGAUPOS.ID berharap peran semua pihak mulai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas, Pemerintah Desa (Pemdes) lembaga pemerintah non struktural seperti Badan Amil Zakat (BAZNAS), BUMN, BUMD dan perusahaan swasta melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk menganggarkan dana untuk menangani penyakit ATM.

"Kita berharap penguatan program penangan ATM di tahun 2025 meningkat dari tahun 2024," katanya.

BACA JUGA:175 Jemaah Haji Wafat Tahun 2025, Didominasi Penyakit Jantung

BACA JUGA:Hasil Pemeriksaan Petugas Puskeswan Daging dan Jeroan Hewan Kurban Tidak Ada Penyakit

Menurutnya, dalam melaksanakan program penangan penyakit ATM yang dilaksanakan OPD sesuai dengan bidang tugas. Misalnya Dinas Perumahan Kawasan Permukiman (Perkim) membantu bedah rumah untuk warga yang menderita TBC atau TB Paru.

Untuk peran Pemerintah Desa diantaranya bisa memberikan makanan tambahan untuk penderita TB Paru atau  penderita penyakit  AIDS. Untuk tahun ini direncanakan Bank Sumsel Babel cabang Muara Beliti akan memberikan susu untuk penderita AIDS.        

Direncanakan BAZNAS juga akan memberikan program bedah rumah untuk penderita TB Paru. "Kita juga berharap ada dari CSR perusahaan swasta," harapnya.

Iwan menyebutkan untuk penyakit Malaria di Kabupaten Musi Rawas  sudah eliminasi. "Namun demikian kita tidak boleh lengah sebab penyakit tersebut bisa saja kembali mewabah kalau tidak diantisipasi sejak dini," jelasnya.

BACA JUGA:Bukan Hoax! 5 Penyakit Ini Sering Serang Saat Idul Adha Tiba

BACA JUGA:Waspada Usai Lebaran Idul Adha 2025, Jangan Salahkan Daging Jika 7 Penyakit Bakal Muncul

Terakhir ada 3 kasus Malaria di Kabupaten Musi Rawas, dibawah oleh pendatang dari Papua yang bekerja di salah satu perusahaan perkebunan sawit di kabupaten Musi Rawas. Namun demikian dari kasus tersebut tidak menularkan kepada warga yang lain.

Penyakit TB Paru masih sangat komplek termasuk AIDS. Sehingga penanganan penyakit TB Paru masih menjadi prioritas. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan