Fenomena Anak Tidak Peduli pada Orang Tua: Perspektif Psikolog Intan Erlita, M.Psi

fenomena anak tidak peduli pada orang tua: perspektif psikolog intan erlita, m.psi lubuk linggau, koranlinggaupos.id - di tengah derasnya arus informasi dan tuntutan gaya hidup modern, kita semakin sering menjumpai fenomena menyedihkan: anak yang tampak tidak peduli, bahkan melawan orang tuanya.  video-video viral di media sosial menampilkan konflik yang seharusnya tak terjadi di lingkungan keluarga.  lalu, apa yang sebenarnya melatarbelakangi perilaku ini? psikolog intan erlita, m.psi., memberikan sudut pandang profesional mengenai akar persoalan ini. menurut intan erlita, ada beberapa faktor psikologis dan sosial yang berkontribusi terhadap menjauh dan hilangnya empati anak terhadap orang tuanya.  baca juga:kebiasaan penting mengasah perkembangan bahasa anak ala psikolog azka g. nabila baca juga:bantu anak meraih masa depannya, psikolog irwan tony : selaraskan jurusan sma/ma/smk dengan passion intan erlita menegaskan bahwa hubungan orang tua dan anak bersifat timbal balik.  jika yang ditanam adalah kasih sayang, kehadiran, dan ketulusan, maka anak akan tumbuh dengan rasa hormat dan perhatian terhadap orang tua. namun jika yang diberikan hanya materi dan aturan tanpa cinta, maka yang dipetik bisa berupa jarak emosional dan konflik. “anak itu seperti cermin,” kata intan. “apa yang kita berikan padanya akan kembali ke kita dalam bentuk sikap dan nilai yang ia pegang.” orang tua yang terlalu sibuk bekerja kerap tidak memiliki waktu berkualitas bersama anak, sehingga anak tumbuh tanpa merasa "dilihat" atau "didengar", sehingga sulit membangun ikatan emosional yang kuat. baca juga: psikolog samanta elsener ungkap 4 teknik positive parenting yang efektif: tegas bukan berarti keras baca juga:bekal penting bagi anak ala psikolog azka g. nabila : berani menghadapi kegagalan beberapa orang tua menerapkan pola asuh otoriter atau permisif secara ekstrem. untuk mencegah keretakan hubungan anak-orang tua, intan memberikan beberapa saran hadirlah secara emosional, bukan hanya secara fisik. luangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan. berikan batasan yang jelas namun dengan pendekatan hangat dan empatik, selain itu berikan validasi perasaan anak, bukan hanya prestasinya. hubungan keluarga bukanlah sesuatu yang instan. ia perlu dirawat, dipupuk, dan dijaga agar tumbuh subur dalam cinta dan saling pengertian. ketika kita memahami akar masalahnya, kita bisa mulai memperbaiki arah dan masa depan relasi orang tua dan anak. 

Tag

• # tidak peduli
• # perspektif
• # fenomena
• # orang tua
• # psikolog
• # anak

Share

• 
• 
• 
• 
•