Petani di Musi Rawas Minta Perbaikan Irigasi, Begini Jawaban Balai Besar Wilayah Sungai Wilayah VIII Sumater

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID- Air di saluran irigasi di 3 desa yakni Desa Sukorejo, Desa Srimulyo dan Desa Sukakarya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, sudah mengalir normal.

"Sekarang air sudah mengalir normal setelah saluran irigasi yang jebol di Desa Sukorejo sudah diperbaiki. Dan kami sudah gotong-royong membersihkan rumput yang tumbuh di saluran irigasi," kata Umar Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukorejo disampaikan kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 31  Juli 2025.

Ditambahkannya gotong-royong membersihkan saluran air dari Desa Sukorejo hingga ke Desa Sukakarya.

Tampak saluran irigasi di Desa Sukorejo, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas.-Foto: Dok Gapoktan Sukorejo--

Setelah gotong-royong air lancar mengalir namun karena saat sedang musim kemarau sehingga debit air kecil maka perlu dilakukan pengaturan pembagian air. "Sekarang inikan posisi musim kemarau sehingga pembagian air bergantian," jelasnya

Ia menyebut pengaturan pembagian dilakukan Penjaga Pintu Air (PPA). Sebagian petani di 3 yakni Desa Sukorejo, Desa Srimulyo dan Desa Sukakarya mulai mengolah tanah untuk kembali tanam padi. "Sebagian petani ada yang sudah mulai mengolah tanah," jelasnya.  

BACA JUGA:Kabar Gembira, Bulog Cabang Lubuk Linggau Siap Beli Jagung Petani Harga Fantastis

BACA JUGA:Kerjasama dengan 27 Penggilingan, Bulog Target Serap 6.700 Ton Gabah dari Petani

Ai mengucapkan rasa syukur saluran air yang jebol sudah diperbaiki walaupun perbaikan belum permanen yaitu di saluran irigasi yang jebol dipasang talang menggunakan drum bekas.

Menurutnya perbaikan saluran irigasi tersebut inisiatif petani dengan meminta bantuan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)  Wilayah VIII Sumatera kantor cabangnya di Watervang Kota Lubuk Linggau.

Tampak saluran irigasi di Desa Sukorejo, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas.-Foto: Dok Gapoktan Sukorejo- -

"Kami bersama petani mendatangi BBWS minta perbaikan saluran irigasi.

Pihak balai menjelaskan bahwa anggaran untuk perbaikan irigasi tersebut belum ada. Namun pihak balai memberikan solusi membaiki secara darurat dengan menggunakan drum.

Drum itu dari pihak balai. Untuk pemasangan talang dari drum bekas itu petani gotong-royong," ungkapnya.