Agar Anak Terbuka Pada Orang Tua, Begini Tips Ala Psikolog Khamsha Noory

Reporter: YULMI PRANSISKA |

Editor: SULIS |

Minggu , 03 Aug 2025 - 19:49

Khamsha Noory, M. Psi., Psikolog -Foto: Dok. TikTok Psikologianak.id-

KORANLINGGAUPOS.ID - Orang tua sebagai tempat aman untuk membangun hubungan yang hangat dan mendalam dengan anak dan remaja.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan, anak dan remaja membutuhkan lebih dari sekadar tempat tinggal mereka membutuhkan tempat yang aman secara emosional.

Psikolog Khamsha Noory, M.Psi, menekankan pentingnya peran orang tua sebagai "safe space" atau ruang aman bagi anak-anak mereka.

Dalam akun TikTok Psikologianak.Id , beliau membagikan lima tips penting yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk menciptakan hubungan yang sehat, suportif, dan penuh kasih dengan anak dan remaja.

Menurut Khamsha Noory, langkah pertama yang krusial adalah memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan pengalaman mereka.baik dalam bentuk emosi, pikiran, maupun keinginan.

Anak-anak dan remaja sering kali mengalami berbagai hal yang membingungkan dan menantang, namun tidak selalu memiliki tempat untuk menyalurkan perasaan tersebut.

“Orang tua perlu hadir bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional. Biarkan anak bercerita tanpa interupsi, tanpa langsung dihakimi atau dikoreksi,” ujar Khamsha.

Dengan menciptakan ruang yang aman untuk berbicara, anak merasa dihargai dan didengar, yang pada akhirnya memperkuat kepercayaan mereka terhadap orang tua.

Langkah kedua adalah berusaha memahami bagaimana anak berpikir dan merasakan sesuatu. Ini mencakup memahami apa yang mereka pahami dari pengalaman yang mereka alami, serta apa yang bisa mereka pelajari darinya.

“Setiap anak punya cara unik dalam memaknai dunia. Orang tua perlu menjadi pendengar yang aktif dan reflektif,” jelas Khamsha.

agar anak terbuka pada orang tua, begini tips ala psikolog khamsha noory                            koranlinggaupos.id - orang tua sebagai tempat aman untuk membangun hubungan yang hangat dan mendalam dengan anak dan remaja. 
dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan, anak dan remaja membutuhkan lebih dari sekadar tempat tinggal mereka membutuhkan tempat yang aman secara emosional. 
psikolog khamsha noory, m.psi, menekankan pentingnya peran orang tua sebagai "safe space" atau ruang aman bagi anak-anak mereka. 
dalam akun tiktok psikologianak.id , beliau membagikan lima tips penting yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk menciptakan hubungan yang sehat, suportif, dan penuh kasih dengan anak dan remaja.
baca juga:anak tunjukan gejala ini segera konsultasikan ke psikolog 
baca juga:pentingnya memvalidasi perasaan anak: perspektif psikolog faiz hayaza
menurut khamsha noory, langkah pertama yang krusial adalah memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan pengalaman mereka.baik dalam bentuk emosi, pikiran, maupun keinginan. 
anak-anak dan remaja sering kali mengalami berbagai hal yang membingungkan dan menantang, namun tidak selalu memiliki tempat untuk menyalurkan perasaan tersebut.
“orang tua perlu hadir bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional. biarkan anak bercerita tanpa interupsi, tanpa langsung dihakimi atau dikoreksi,” ujar khamsha.
dengan menciptakan ruang yang aman untuk berbicara, anak merasa dihargai dan didengar, yang pada akhirnya memperkuat kepercayaan mereka terhadap orang tua.
baca juga:kecanduan gadget hambat tumbuh kembang anak: psikolog citra aulia ingatkan dampaknya
baca juga:fenomena anak tidak peduli pada orang tua: perspektif psikolog intan erlita, m.psi
langkah kedua adalah berusaha memahami bagaimana anak berpikir dan merasakan sesuatu. ini mencakup memahami apa yang mereka pahami dari pengalaman yang mereka alami, serta apa yang bisa mereka pelajari darinya.
 “setiap anak punya cara unik dalam memaknai dunia. orang tua perlu menjadi pendengar yang aktif dan reflektif,” jelas khamsha.
dengan memahami cara anak memproses pengalaman, orang tua dapat membantu mereka mengembangkan cara berpikir yang sehat dan membangun ketahanan emosional.
empati bukan sekadar merasa kasihan, melainkan kemampuan untuk benar-benar merasakan apa yang dirasakan anak. validasi emosi berarti mengakui bahwa perasaan anak itu nyata dan penting, tanpa meremehkan atau mengabaikannya.
baca juga:kebiasaan penting mengasah perkembangan bahasa anak ala psikolog azka g. nabila 
baca juga:bantu anak meraih masa depannya, psikolog irwan tony : selaraskan jurusan sma/ma/smk dengan passion 
“saat anak marah, sedih, atau kecewa, jangan buru-buru menyuruh mereka diam atau ‘jangan lebay’. sebaliknya, bantu mereka mengenali dan mengelola emosi itu,” kata khamsha.
dengan pendekatan ini, anak belajar bahwa emosi bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan, melainkan dipahami dan diolah dengan bijak.
tips keempat mengajak orang tua untuk introspeksi—melihat bagaimana pengalaman anak berdampak pada diri mereka sendiri. ini bukan untuk menyalahkan anak, tetapi untuk menjadikan momen tersebut sebagai peluang mempererat hubungan.
dengan cara ini, hubungan antara orang tua dan anak menjadi lebih autentik dan saling mendukung.
baca juga:psikolog irwan tony bagikan kiat mencegah dan sembuh dari gay
baca juga: psikolog samanta elsener ungkap 4 teknik positive parenting yang efektif: tegas bukan berarti keras
tips terakhir dan paling mendasar adalah menjadikan empati dan kasih sayang sebagai fondasi utama dalam mendidik anak. bukan kontrol, bukan ancaman, melainkan cinta yang tulus dan pengertian yang mendalam.
menjadi tempat aman bagi anak bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan dengan kesadaran dan niat yang tulus. 
lima tips dari psikolog khamsha noory ini bukan hanya panduan, tetapi juga ajakan untuk membangun hubungan yang lebih dalam, lebih hangat, dan lebih bermakna antara orang tua dan anak.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 4 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan