Roblox Mengandung Kekerasan, Psikolog: Tugas Orang Tua Menyaring Konten
Mendikdasmen Republik Indonesia Prof. Abdul Mu'ti - Foto: Dok. Linggau Pos-
"Larangan Kemendikdasmen dapat menjadi upaya awal untuk melindungi anak dari konten yang tidak sesuai dengan usianya. Namun, efektivitas larangan ini tentunya masih perlu dipertanyakan mengingat bahwa paparan terhadap kekerasaan bukan hanya berasal dari Roblox," jelasnya dikutip dari Detik Edu.
BACA JUGA:Bangun Generasi Mandiri : Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Fokus Belajar Anak di Rumah
BACA JUGA:Peran Orang Tua dalam Memilih Aplikasi Edukatif yang Tepat: Kunci Pembelajaran Anak di Era Digital
Psikolog dan Konselor Rahma Dianti, MPsi mengatakan Roblox memang memiliki fitur parental control dan privacy setting yang bisa digunakan oleh orang tua untuk menyaring konten yang tak sesuai usia dan membatasi komunikasi dengan orang tak dikenal, tetapi menurutnya fitur-fitur ini tidak sepenuhnya menghapus potensi risiko yang dihadapi pengguna anak-anak.
Ia menggarisbawahi tidak menutup kemungkinan ada kebocoran dari fitur-fitur Roblox.
"Potensi risiko ini juga tidak hanya muncul khusus pada Roblox, tetapi juga platform online digital lainnya, termasuk gadget yang digunakan oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.
Namun, ia menyebut platform digital ataupun gadget juga dapat berpeluang mengembangkan berbagai fitur hingga permainan yang bermanfaat untuk anak-anak dan pembelajaran. Rahma mencontohkan hal ini melalui game-based learning.
BACA JUGA:Tumbuhkan Budaya Membaca dari Rumah: Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Literasi Anak
BACA JUGA:Peran Orang Tua sebagai Role Model Penggunaan Gadget Sehat, Berikan Screen Time yang Tepat
Rahma tak menampik beberapa gim dapat membantu melatih kemampuan kognitif seperti keterampilan spasial, memori, penyelesaian masalah, kreativitas, dan teamwork.
"Pada beberapa anak, platform digital dan game online mendorong munculnya kreativitas, sehingga mereka bisa jadi ingin mencoba mempelajari coding atau 3D modeling yang dapat menjadi bentuk keterampilan yang mereka gunakan di masa depan. Ada juga anak-anak dan remaja yang belajar bahasa Inggris melalui platform digital dan game online," jelasnya.
Hanya saja, tidak dapat menutup mata bahwa risiko bagi anak-anak ketika mengakses game di platform digital, terlebih jika anak-anak tidak diawasi dan juga cukup tinggi.