Ada 6.120 Tenaga Honorer di Pemprov Sumsel, Komisi I DPRD Siap Dampingi Proses Pengangkatan Honorer

Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sumsel HM Anwar Al Syadat-Foto: Dok. PKS-

BACA JUGA:BSU 2025 Ada Guru Honorer yang Tidak Terima, Cek Selengkapnya Kriteria Penerima Bantuan

BACA JUGA:BSU Juni 2025 untuk Guru Honorer Dibawah Kemenag dan Kemendikdasmen, Simak Kriteria Syaratnya

"Bagi tenaga honorer non-database BKN, silakan cari alternatif lain misalnya melalui jalur seleksi CASN yang diadakan sesuai dengan standarnya," jelasnya.

Namun, usaha para honorer non-database ini tentu tidak akan mudah. Mereka harus bersaing ketat dengan lulusan baru, profesional, bahkan tenaga ahli yang memiliki pengalaman dan kualifikasi tinggi. 

Tidak ada jaminan formasi untuk mereka. Belum lagi harus ikut proses seleksi lebih ketat dan kompetitif, mengikuti prosedur dari awal seperti peserta umum. 

Sementara, banyak formasi CPNS saat ini lebih mengutamakan bidang teknis dan spesifik, seperti tenaga IT, analis data, dan sebagainya.

BACA JUGA:Kecanduan Sabu dan Judi Slot, Oknum ASN di Lubuk Linggau ini Nekat Gelapkan Motor Temannya Tenaga Honorer

BACA JUGA:Ratusan Guru Berstatus Honorer, PGRI Lubuk Linggau : Prioritaskan Mereka jadi PPPK

Jika ingin mencoba jalur ini, honorer harus siap memperbarui kompetensinya, belajar soal-soal seleksi ASN, dan mengikuti informasi terbaru terkait pembukaan formasi CPNS. Sekda Provinsi Sumsel, Edward Chandra mengatakan, pihaknya memahami kebijakan pusat.

Namun, Pemprov masih menunggu kejelasan tertulis terkait status tenaga honorer, terutama kategori R3 dan R4.

"Kalau yang disampaikan Kepala BKN, kami sudah mengusulkan untuk kategori R3 dan R4. Jadi kita tetap menunggu bagaimana kebijakan resmi pemerintah pusat," jelasnya.

Pemda berkeyakinan para tenaga honorer yang sudah mengikuti proses tes seleksi sebelumnya tetap akan mendapat pengakomodasian sesuai konsep awal yang pernah disampaikan. 

Kategori R4 yakni honorer yang belum tercatat dalam database resmi BKN, jumlahnya di Sumsel lebih dari 1.000 orang. 

Pemprov Sumsel akan terus berkoordinasi dengan pusat untuk memastikan langkah yang tepat dalam penyelesaian persoalan honorer non-database ini.  

“Kami berharap ada solusi yang bijak agar tenaga honorer yang sudah lama bekerja juga mendapatkan kepastian,” jelas Edward. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan