Esensi HUT RI ke-80 : Merdeka dari Korupsi dan Ketidakadilan

Bendera Merah Putih berkibar - Foto: Dok. RRI.CO-

Bahkan, Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam kitab Mafatihul Ghaib, jilid 10, halaman 110, menjelaskan bahwa ulama sepakat, kalau para pemimpin dan penegak hukum memiliki kewajiban mutlak untuk berlaku adil dan tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan. 

Sebagaimana Ar-Razi memaparkan artinya: “Para ulama sepakat bahwa siapa pun yang menjadi seorang penegak hukum atau pemimpin, wajib baginya untuk memutuskan perkara dengan adil.”  

Muhaimin Yasin menjelaskan, dalam konteks kewajiban memutuskan perkara dengan adil bagi para pemimpin dan penegak hukum, amanah ini bukan sekadar tuntutan moral, tetapi perintah agama yang jelas dan tegas. 

Setiap keputusan yang diambil akan memengaruhi hak, martabat, dan kehidupan banyak orang.   

BACA JUGA:Pemkot Lubuk Linggau Gelar Berbagai Lomba Tradisional Meriahkan Peringatan HUT ke 80 RI

BACA JUGA:Ragam Lomba Olahraga Tradisional Meriahkan HUT RI ke-80 di Musi Banyuasin

Selanjutnya, keadilan tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, tekanan politik, atau imbalan materi. Pemimpin dan penegak hukum yang adil akan menjadi penopang tegaknya kepercayaan rakyat dan terjaganya kemerdekaan sejati bagi bangsa dan negara.

Ingatlah, bahwa pada hari Kiamat kelak, setiap kebijakan kita selaku pemimpin dan penegak hukum akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. 

Sebagaimana diterangkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang artinya: “Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi Saw, beliau bersabda: Ingatlah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang memimpin manusia adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Muslim)   

Jadi, jika kita selalu berlaku adil dan setiap kebijakan kita pro terhadap rakyat, maka kemerdekaan sejati akan terjaga. 

Keadilan adalah pondasi yang membuat bangsa ini kuat, sedangkan keberpihakan kepada rakyat, dapat memastikan bahwa amanah kepemimpinan benar-benar membawa manfaat.   

Pemimpin dan penegak hukum yang menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan akan menjadi teladan sekaligus penjaga moral bangsa. Oleh karenanya, Muhaimin Yasin mengajak mari kita introspeksi diri dengan bijak. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan