Petani di Desa L Sidoharjo Musi Rawas Mengeluh Tanaman Padi Diserang Hama

Petani di Desa L Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo Kebupaten Musi Rawas sedang panen padi sawah.-foto : Muslim Linggau Pos-

Contohnya kalau dapat 7 karung, berarti upah yang membantu kita panen itu dapat 1 karung, pemilik mendapat 6 karung. Kita bayar tidak pakai uang tapi dibayar dengan gabah.

BACA JUGA:Ini 5 Kategori Pelajar yang Berhak Terima Bantuan PIP

Saat ditanya kendalanya apa musim tanam kali ini ? Dorik menjelaskan kalau dulu waktu baru musim tanam musim kemarau sehingga sangat susah mendapatkan air.

Sehingga bisa dibilang berlomba-lombah untuk mendapatkan air.

Ia juga menambahkan kalau waktu itu dia sempat satu bulan setengah tidur di sawah karena mencari sumber air, karena kalau malam petani kolam ikan itu membuka pintu airnya, "Jadi kita harus cepat juga membuka pintu air di sawah kita kalau tidak seperti itu kita tidak bisa mendapatkan air," ungkapnya.

Kalau kendala yang lain itu ada juga seperti kalau pupuk telat masuk ke kelompok tani. Sedangkan padi usianya sudah masuk waktunya pemupukan.

"Nah kita bingung kalau seperti itu. Karena kalau beli di toko itu harga pupuk sekarang sangat mahal. Namun untuk saat ini kalau masalah pupuk masih bisa di toleransilah ya, karena telat datangnya itu tidak terlalu lama," keluhnya.

BACA JUGA:5 Manfaat Baca Buku untuk Mental, yang Suka Baca Beruntung!

"Yang jelas harapan kami petani padi sawah ini, menginginkan supaya penyuluh pertanian untuk lebih sering lagi melakukan penyuluhan.

Apa lagi masalah tentang mengatasi penyakit padi hama wereng dan hama tikus, karena padi yang terserang hama wereng itu sangat merugikan kami sebagai petani padi sawah," harapnya.

Karena padi yang terserang hama wereng dan hama tikus itu sangat mempengaruhi jumlah hasil panen, karena penyakit hama wereng ini sangat susah untuk dimusnakan.

"Bagi kami petani padi sawah, hama werenglah yang sangat menakutkan.

BACA JUGA:Mom Wajib Tahu! Inilah 6 Cara yang Bisa Dilakukan Agar Suami Betah di Rumah

Dulu saya perna dapat 1 ton sekali musim  panen, tapi beberapan tahun  belakangan ini hanya dapat 5 kuintal saja. Karena beberapa tahun belakang ini padi kita juga diserang oleh hama wereng dan tikus. Jadi sangat merosot hasil panen kami di beberapa tahun belakangan ini," ceritanya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan