Antisipasi Kematian Anak Karena Campak Pemerintah Galakkan Vaksin Massal

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat kunjungan ke Sumenep, Madura- FOTO : dok Kemenkes RI-

KORANLINGGAUPOS.ID - 20 anak meninggal dunia di Sumenep akibat campak, jadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Data ini menjadi alarm serius bagi pemerintah untuk segera mengambil tindakan, khususnya dengan menggalakkan imunisasi massal. 

Dikutip dari laman Kemenkes RI, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penyakit campak menjadi ancaman serius dan disebut-sebut sebagai salah satu penyakit yang paling menular. Bahkan ia menegaskan, campak memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. 

"Dari satu orang bisa menularkan hingga ke 18 orang lainnya," tegas Menkes. 

Meskipun tingkat penularannya tinggi, namun campak bisa dicegah dengan vaksin yang sangat efektif. 

BACA JUGA:Peringati Hari Rabies Sedunia, DTPHP Musi Rawas Siapkan 2.700 Dosis Vaksin Rabies

BACA JUGA:DTPHP Musi Rawas Kembali akan Lakukan Vaksin PMK Sebanyak 2.050 Dosis

"Untungnya ada vaksinnya, dan vaksinnya itu efektif. Jadi kalau divaksinasi, pasti dia tidak akan kena penyakit campak lagi," jelasnya.

Lebih bahayanya lagi jelas Meneks, Campak bisa menyebabkan kematian, dengan tingkat kematian yang lumayan tinggi, sehingga tidak boleh dianggap remeh.

Pemerintah akan mengambil langkah cepat dengan melakukan imunisasi besar-besaran di wilayah terdampak. Pemerintah juga berupaya memperkuat sistem deteksi dini dengan meningkatkan pengawasan atau surveillance di lapangan

Menkes juga mengimbau agar masyarakat, tenaga kesehatan, hingga aparat seperti Babinsa dan Kantibmas, proaktif mengenali gejala campak seperti demam dan ruam pada anak-anak.

BACA JUGA:Lagi, Musi Rawas Dapat Bantuan Vaksin PMK 1.000 Dosis

BACA JUGA:Antisipasi PMK, 600 Ekor Hewan Ternak di Lubuk Linggau Divaksin PMK

Ia juga mengingatkan tentang bahaya hoaks yang menghambat imunisasi

“Sekarang kan banyak berita-berita WhatsApp mengenai jangan imunisasi, jangan vaksinasi. Teman-teman, itu sangat berbahaya dan jahat. Karena kita lihat sampai meninggal 20 anak, hanya gara-gara masyarakat diteror berita-berita itu,” tegas Budi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan