Meteran Listrik Dicabut, Gaji Guru 5 Bulan Belum Dibayar

MENGAJI - Salah seorang santri di Rumah Tahfiz Masjid Agung Darussalam sedang mengaji. Sayangnya saat ini aktivitas mereka terkendala, lantaran meteran listrik disana dicabut oleh PLN dampak tagihan belum dibayar.-Foto : Muhammad Yasin/Linggau Pos-

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Tagihan rekening listrik di Rumah Tahfiz Qur’an di Masjid Agung Darussalam belum dibayar. Akibatnya meteran listrik di rumah tahfis tersebut dicabut PLN.

Tidak hanya itu, gaji guru di rumah tahfiz tersebut juga diinformasikan sampai saat ini belum dibayar. Terhitung, sudah 5 bulan guru disana tak menerima gaji, terhitung sejak Juli hingga Oktober 2023.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Linggau Pos menyebutkan meteran listrik rumah tahfiz tersebut dicabut petugas PLN, Jumat 27 Oktober 2023. Sehingga rumah tahfiz gelap gulita, membuat pengampuh dan santri yang tinggal di rumah tahfiz tersebut terpaksa gelap-gelapan tanpa listrik.

Jumlah pengampuh di rumah tahfis Masjid Agung Darussalam 5 orang, sedangkan, jumlah satri 60 orang. 

BACA JUGA:Kampung Zakat Jadi Pilot Projek Pengentasan Kemiskinan

BACA JUGA:IGRA Kabupaten Mura Sukses Laksanakan Manasik Haji

Menurut informasi dari sumber Linggau Pos ini, kondisi ini terjadi karena anggaran biaya operasional rumah tahfis belum dicairkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura. 

“Dampaknya ya seperti ini. Bahkan akibat belum cairnya dana operasional rumah tahfiz ini biaya makan santri dan pengampuh rumah tahfiz Masjid Agung Darussalam juga belum dibayar. Padahal, Khusus untuk di rumah tahfiz Masjid Agung Darussalam biaya santri dan pengampuhnya menginap dan biaya dibiayai Pemkab Mura. Sementara untuk rumah tahfiz yang di desa, santrinya tidak tinggal di rumah tahfiz. Rumah tahfiz di Masjid Agung Darussalam merupakan program dari bupati sebelumnya yang dilanjutkan oleh Bupati sekarang,” ungkapnya. 

Jumlah rumah Tahfiz Kabupaten Mura yang merupakan program unggulan Bupati Mura Hj Ratna Machmud sebanyak 87 rumah Tahfiz. Besar kemungkian seluruh rumah tahfis listriknya belum dibayar karena dana operasional rumah tahfis dari Pemkab Mura belum dicairkan. 

Ia mengaku miris terhadap kondisi tersebut dengan belum dibayarnya gaji guru tahfis bagaimana mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

BACA JUGA:Banyak Bumil Malas Datang ke Posyandu

BACA JUGA:Kinerja TPPS Kabupaten Mura Dievaluasi

“Rumah Tahfiz merupakan program unggulan Bupati Mura, Hj Ratna Machmud yang selalu dibangga-banggakan setiap menyampaikan kata sambutan pada setiap kesempatan. Tapi faktanya seperti ini,” sebutnya. 

Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kabupaten Mura Depi Siswanto belum dapat dikonfirmasi atas persoalan tersebut, saat dihubungi Linggau Pos ke ponsel miliknya 0821-7888-XXXX tidak aktif.(sin)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan