Mau Lulus Sarjana Ngga Harus Buat Skripsi, Berikut 5 alternatif Pengganti Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Sesuai Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 mahasiswa S1 dan S2 boleh tak membuat tugas akhir berupa skripsi dan tesis. Hanya saja Kampus Universitas PGRI Silampari (UNPARI) yang memiliki program S1 dan S2 belum memberlakukan Permendikbudristek tersebut-Foto : Sulis/ -Linggau Pos
BACA JUGA:UNPARI Dapat Bantuan Bus dari Anggota DPR RI Eddy Santana
Proyek-proyek ini harus merangsang kreativitas dan inovasi. Mereka dapat mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pemahaman mendalam tentang topik tertentu. Proyek yang dilaksanakan tentu saja sesuai dengan latar belakang ilmu yang dipelajari mahasiswa.
Contoh: proyek pembuatan aplikasi berbasis AI yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat bagi mahasiswa jurusan Teknologi Informatika. Untuk pembiayaan, mahasiswa bisa mengajukan proposal ke perusahaan.
Perusahaan yang relevan tentu lebih tertarik membiayai, karena hal ini dapat memberikan keuntungan langsung bagi mereka dalam bentuk sebuah produk yang siap dipasarkan/dipakai masyarakat.
Kedua, alternatif pengganti skripsi, tesis, dan disertasi yakni portofolio.
BACA JUGA:Mahasiswa UNPARI Terima Penganugerahan Abdidaya Ormawa 2023
Mahasiswa dapat mengumpulkan karya-karya mereka selama masa studi mereka, seperti esai, presentasi, proyek-proyek, dan prestasi akademik lainnya. Portofolio ini dapat digunakan untuk mencerminkan pencapaian dan perkembangan mereka selama studi.
Tentu saja ada batasan dan standar minimal mengenai karya apa yang bisa dimasukkan dalam portofolio. Selain dari kuantitas, kualitas pengerjaan karya harus dikawal oleh dosen pembimbing yang sedari awal studi membimbing mahasiswa.
Ketiga, alternatif pengganti skripsi, tesis, dan disertasi yakni magang dan praktek lapangan.
Alternatif lain adalah memasukkan pengalaman magang dan praktek lapangan sebagai pengganti tugas akhir. Mahasiswa dapat bekerja di industri atau organisasi yang relevan dengan program studi mereka untuk mendapatkan pengalaman praktis.
Tentu saja tugas magang ini harus berbeda dengan tugas magang pengganti 20 SKS dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM
). Dalam tugas magang ini, mahasiswa diberikan proyek yang lebih signifikan dan relevan dengan bidang studi, atau menyelesaikan satu proyek tertentu yang sedang dikembangkan perusahaan, sehingga membuatnya pantas menggantikan tugas akhir dalam bentuk skripsi, tesis, maupun disertasi.
Selain dari pengalaman praktis, ada juga koneksi industri yang di dapat oleh Mahasiswa bila memilih tugas akhir ini. Mahasiswa dapat membangun jaringan profesional dan mendapatkan wawasan tentang persyaratan dan ekspektasi industri yang terkini/aktual.
Keempat, alternatif pengganti skripsi, tesis, dan disertasi yaitu, prototipe produk.