SMPN Air Lesing Dukung Penuh LCC Super 100 : Wujud Nyata Komitmen Pendidikan dan Wawasan Kebangsaan
Kepala SMPN Air Lesing, Eko Sujarwo, SPd., M.Pd- Foto : Dok. Pribadi -
KORANLINGGAUPOS.ID - Dalam semangat memajukan pendidikan dan memperkuat karakter kebangsaan di kalangan pelajar.
LAPORAN YULMI, MUSI RAWAS
SMP Negeri Air Lesing menunjukkan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Lomba Cerdas Cermat (LCC) Super 100 yang akan diadakan Harian Pagi Linggau Pos, pada 9 Oktober 2025 mendatang.
Kegiatan ini dinilai sebagai langkah strategis dalam membangkitkan semangat belajar siswa, khususnya dalam memahami materi wawasan kebangsaan yang sangat penting bagi kehidupan bernegara.
BACA JUGA:SMPN Karya Sakti Musi Rawas Siap Berkompetisi di LCC Wawasan Kebangsaan Super 100 Linggau Pos
BACA JUGA:Peserta yang Daftar LCC Wawasan Kebangsaan Super 100 Tingkat Kabupaten Musi Rawas Sudah 647 Orang
Kepala SMPN Air Lesing, Eko Sujarwo, SPd., M.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi kepada Koran Lipos atas konsistensinya dalam mendukung dunia pendidikan di Kabupaten Musi Rawas.
Menurutnya, LCC Super 100 bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga stimulus yang efektif untuk mengajak siswa kembali mendalami nilai-nilai kebangsaan.
“Even ini sangat penting karena mampu mendorong siswa untuk belajar kembali tentang wawasan kebangsaan. Ini adalah materi yang sangat krusial dalam membentuk pemahaman mereka tentang kehidupan bernegara,” ujar Eko Sujarwo.
Bagi SMPN Air Lesing, kegiatan ini memiliki nilai strategis dalam membangun semangat belajar dan daya saing siswa. Melalui kompetisi yang sehat dan sportif, siswa didorong untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan belajar dari pengalaman berinteraksi dengan peserta dari sekolah lain.
BACA JUGA:SMPN Sukamana Musi Rawas Utus Peserta Ikuti LCC Wawasan Kebangsaan Super 100 Linggau Pos
“Kami ingin siswa kami belajar bersaing secara positif. Ini bukan hanya soal menang, tapi tentang proses belajar, sportivitas, dan membangun karakter,” tambahnya.
Eko Sujarwo juga menyoroti relevansi kegiatan ini dengan kondisi sosial saat ini. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena siswa yang mudah terprovokasi oleh isu-isu perpecahan dan tindakan anarkis.
Menurutnya, pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dapat menjadi benteng moral yang kuat bagi generasi muda.