Oknum Siswi Bully Pelajar SMPN Karang Jaya Diskorsing Seminggu, Sanksi Berat Menunggu

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Jumat , 17 Oct 2025 - 23:31

Korban bullying inisial CI berjalan didampingi ayah melapor kasus perundungan yang dialaminya ke Polres Muratara, Jumat 17 Oktober 2025.-Foto: Polres Muratara.-

KORANLINGGAUPOS.ID-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara Zazili, S.Sos dalam rilis yang diterima KORANLINGGAUPOS.ID menjelaskan sehubungan dengan beredarnya video perundungan (bullying) terhadap salah satu siswa di SMP Negeri Karang Jaya di platform tiktok dan facebook, Dinas Pendidikan telah mengambil langkah-langkah.

Pertama, melakukan konfirmasi terhadap Plt. Kepala SMPN Karang Jaya mengenai video perundungan yang beredar tersebut.

Menurut keterangan Plt Kepala SMPN Karang Jaya, peristiwa perundungan tersebut terjadi Rabu 15 Oktober 2025, pukul 13.30 WIB di Kelurahan Karang Jaya.

Korban perundungan inisial CI kelas IX.4 berasal dari Desa Embacang Baru Ilir.

Atas kejadian itu, Kamis 16 Oktober 2025 pihak sekolah sudah memanggil wali murid dari korban dan wali murid dari pelaku untuk melakukan mediasi.

Dalam mediasi, kedua belah pihak sudah sepakat untuk damai dan dilakukan dengan cara adat, yaitu tepung tawar.

Mediasi ini dilakukan sebelum video perundungan tersebut tersebar di media sosial dan menjadi viral.

Video perundungan ini mulai beredar pada Kamis, tanggal 16 Oktober 2025, sekitar pukul 18.30 WIB melalui Facebook dan Tiktok;

Setelah video tersebut beredar, pihak sekolah baru mengetahui kronologi sebenarnya.

Sebagai tindak lanjut terhadap video yang beredar tersebut, Dinas Pendidikan mengambil langkah untuk mengadakan pertemuan lanjutan dengan mengikutsertakan Camat Karang Jaya, Lurah Karang Jaya, Kepala Desa Embacang Baru Ilir, Perwkailan dari Koramil Karang Jaya, Perwakilan dari Polsek Karang Jaya, wali siswa dari korban dan wali siswa dari pelaku.

oknum siswi bully pelajar smpn karang jaya diskorsing seminggu, sanksi berat menunggu                            koranlinggaupos.id-kepala dinas pendidikan kabupaten muratara zazili, s.sos dalam rilis yang diterima koranlinggaupos.id menjelaskan sehubungan dengan beredarnya video perundungan (bullying) terhadap salah satu siswa di smp negeri karang jaya di platform tiktok dan facebook, dinas pendidikan telah mengambil langkah-langkah.
pertama, melakukan konfirmasi terhadap plt. kepala smpn karang jaya mengenai video perundungan yang beredar tersebut.
menurut keterangan plt kepala smpn karang jaya, peristiwa perundungan tersebut terjadi rabu 15 oktober 2025, pukul 13.30 wib di kelurahan karang jaya.
korban perundungan inisial ci kelas ix.4 berasal dari desa embacang baru ilir.
baca juga:disdik muratara ungkap penyebab terjadinya bullying oleh pelajar smp karang jaya 
baca juga:korban bullying melapor ke polres muratara, berharap terduga pelaku dikeluarkan dari sekolah
atas kejadian itu, kamis 16 oktober 2025 pihak sekolah sudah memanggil wali murid dari korban dan wali murid dari pelaku untuk melakukan mediasi.
dalam mediasi, kedua belah pihak sudah sepakat untuk damai dan dilakukan dengan cara adat, yaitu tepung tawar.
mediasi ini dilakukan sebelum video perundungan tersebut tersebar di media sosial dan menjadi viral.
video perundungan ini mulai beredar pada kamis, tanggal 16 oktober 2025, sekitar pukul 18.30 wib melalui facebook dan tiktok;
baca juga:psikolog hesty ungkap cara cerdas mengatasi bullying di kalangan remaja
baca juga:ketua mkks lubuk linggau himbau sekolah fokus cegah bullying
setelah video tersebut beredar, pihak sekolah baru mengetahui kronologi sebenarnya.
sebagai tindak lanjut terhadap video yang beredar tersebut, dinas pendidikan mengambil langkah untuk mengadakan pertemuan lanjutan dengan mengikutsertakan camat karang jaya, lurah karang jaya, kepala desa embacang baru ilir, perwkailan dari koramil karang jaya, perwakilan dari polsek karang jaya, wali siswa dari korban dan wali siswa dari pelaku.
pertemuan lanjutan ini dilakukan pada jumat, tanggal 17 oktober 2025 pukul 09.00 wib di smp negeri karang jaya.
dari pertemuan tersebut diketahui asal mula konflik antara korban dengan pelaku.
baca juga:maraknya kasus bullying, ini penekanan sekda kota lubuk linggau untuk seluruh guru dan kepala sekolah 
baca juga:ketua mkks sma lubuk linggau : kalau terjadi bullying, cepat tindaklanjuti 
konflik keduanya dipicu oleh korban yang salah mengirimkan gambar stiker wa ke pelaku.
tidak berselang lama, korban menghapus stiker wa tersebut.
karena korban menghapus pesan ini, pelaku merasa tersinggung.
keesokan harinya korban diajak oleh pelaku untuk pulang bersama.
baca juga:stop kekerasan di sekolah! ketua mkks lubuk linggau tegaskan komitmen dukung program anti-bullying 
baca juga:cegah bullying mulai dari rumah menurut psikolog fitri andriyani 
pelaku dan korban berboncengan dengan sahabat masing-masing.
di tengah jalan, korban diminta pelaku untuk berhenti dan menepi.
lalu siswa yang merekam video tersebut menendang motor korban dan terjadilah tindakan perundungan tersebut oleh pelaku. 
dari hasil pertemuan tersebut camat karang jaya menyampaikan agar semua pihak dapat menahan diri dalam berkomentar di media sosial ataupun di lingkungan masyarakat.
baca juga:mkks sma dorong program anti-bullying di lubuk linggau: sekolah harus jadi ruang nyaman untuk siswa
baca juga:stop bullying pupuk empati: gerakan konselor sebaya smpn 5 lubuk linggau 
hal ini agar tidak memperkeruh suasana dan menambah trauma dari korban.
dari dinas pmdp3a menyampaikan akan melakukan pendampingan terhadap korban untuk pemulihan trauma pasca-perundungan.
dari pihak sekolah telah memberikan skorsing selama 1 (satu) minggu terhadap pelaku.
sementara itu, keluarga korban perundungan meminta agar pelaku perundungan dikeluarkan dari sekolah.
baca juga:mpls 2025, siswa baru sman 4 lubuk linggau diajak jauhi bullying dan judi online
baca juga:3 cara mencegah perilaku bullying pada anak ala irma gustiana a., s.psi., psikolog
dengan mempertimbangkan undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagaimana diubah dengan undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan kedua kali diubah dengan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang telah ditetapkan sebagai undang-undang melalui undang-undang nomor 17 tahun 2016 dan undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak, dinas pendidikan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perundungan termasuk siswa lain yang menjadi penonton tanpa melakukan tindakan pencegahan dalam video tersebut. 
sementara saat diwawancara koranlinggaupos.id, sekretaris disdik kabupaten muratara ranti mawarni menjelaskan, kejadian ini juga sudah disampaikan pihak disdik muratara ke sekda kabupaten muratara.
"kalau bicara sanksi, ya jelas kami akan menjatuhkan sanksi tegas. tapi kalau ditanya sanksinya apa, senin 20 oktober 2025 akan kami sampaikan. mengingat saat ini baik pak kadisdik maupun pak bupati masih dinas luar. kami masih menunggu arahan mereka untuk bagaimana tindak lanjutnya," ungkap sekdin.
mengenai keluarga korban yang melapor ke polisi, ia tak melarang hal itu.
baca juga:psikolog bocorkan kiat orang tua mencegah anak jadi pelaku atau korban bullying 
baca juga:cara mencegah anak terjerumus dalam kasus bullying
"untuk keluarga korban yang nak melapor (ke polisi,red) itu silahkan, karena ini hak mereka. tapi  harapan kami jangan sampai ke ranah hukum sebab masa depan anak-anak ini masih panjang. memang apa yang dilakukan oknum siswi (terduga pelaku) ini salah," jelasnya.
sanksi yang akan diberikan disdik muratara bukan hanya untuk pelaku utama bully, namun juga termasuk yang merekam, yang menonton di lokasi seperti tak punya empati, juga jadi catatan disdik.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SABTU, 18 OKTOBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan