SMPN 1 Lubuk Linggau Komitmen Hidupkan Jantung Literasi Sekolah

LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID — Perpustakaan SMP Negeri 1 Lubuk Linggau menjadi salah satu pusat kegiatan literasi yang semakin diminati oleh para siswa, terutama dari kelas VII. 

Perpustakaan sekolah bukan hanya menjadi tempat untuk menyelesaikan tugas, tetapi juga menjadi ruang eksplorasi ilmu pengetahuan yang aktif dikunjungi siswa. 

Ketika guru memberikan tugas yang mengharuskan siswa mencari referensi, mereka dengan semangat mengunjungi perpustakaan. Namun yang lebih membanggakan, kunjungan ke perpustakaan tidak hanya terjadi saat ada tugas.

Hal ini disampaikan langsung oleh Staf Tata Usaha yang berdedikasi, Sitti Junita Putriana, S.Si, saat dibincangi oleh wartawan KORANLINGGAUPOS.ID, 8 November 2025.

BACA JUGA:Inspektorat dan Polres Lubuk Linggau Sudah Tindak Lanjuti Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS SMPN 1 Lubuk Linggau

BACA JUGA:Kejari Terima Laporan Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS di SMPN 1 Lubuk Linggau, Kasus Dilimpahkan ke Inspektorat

" Pada jam istirahat, siswa secara mandiri datang untuk membaca buku, meminjam buku pelajaran, atau sekadar membuka kamus untuk memperkaya kosakata mereka,"tuturnya.

Kebiasaan ini menunjukkan bahwa minat baca siswa SMPN 1 Lubuk Linggau terus tumbuh. Mereka tidak hanya menjadikan perpustakaan sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai ruang rekreasi intelektual yang menyenangkan.

Untuk mencatat aktivitas kunjungan, pihak perpustakaan menyediakan buku kunjungan yang wajib diisi oleh setiap siswa maupun guru yang datang. 

Buku ini menjadi dokumentasi penting yang menunjukkan tingginya partisipasi warga sekolah dalam memanfaatkan fasilitas literasi yang tersedia.

BACA JUGA:Resmi Tersangka, A Oknum Guru di SMPN 1 Lubuk Linggau yang Melakukan Pencabulan Terancam 15 Tahun Penjara

BACA JUGA:Oknum Guru SMPN 1 Lubuk Linggau Justru Laporkan Ayah Korban ke Polisi, BKPSDM Ungkap Soal Sanksi

"Dalam hal peminjaman buku, perpustakaan menerapkan sistem yang tertib dan teratur. Setiap siswa yang meminjam buku diberikan batas waktu maksimal selama tiga hari," tambahnya. 

Aturan ini bertujuan agar buku dapat digunakan secara bergiliran oleh siswa lain dan menjaga agar koleksi tetap tersedia dalam kondisi baik.