Teknik Budidaya Durian Duri Hitam Terbukti Tingkatkan Produktivitas Buah Durian di Musi Rawas
Manager Kebun Agrowisata Kebon Kito, Eko Dedi Septiaji, SP., M.Ling, saat mengikuti seminar durian di Malaysia -Foto : Dokumen Pribadi-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Komoditas durian di Kabupaten Musi Rawas menunjukkan perkembangan signifikan dalam lima tahun terakhir. Data menunjukkan peningkatan baik dari sisi luas areal tanam maupun hasil produksi.
Dikutip dari Kabupaten Musi Rawas dalam Angka 2025, pada 2020 luas kebun durian tercatat 1.291 hektare dengan produksi 12.268 ton. Setahun berikutnya, areal tanam bertambah menjadi 1.302 hektare, diikuti peningkatan produksi menjadi 12.400 ton. Tren positif ini berlanjut pada 2022, di mana luas lahan mencapai 1.329 hektare dan produksi naik menjadi 12.670 ton.
Pertumbuhan produksi kian meningkat pada 2023, dengan luas lahan 1.367 hektare dan produksi 13.090 ton. Puncaknya terjadi pada 2024, ketika luas areal kebun mencapai 1.411 hektare dan produksi menembus 13.510 ton, menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Peningkatan ini menunjukkan durian masih menjadi komoditas perkebunan menjanjikan bagi petani Musi Rawas. Selain durian lokal, saat ini petani durian sudah mulai menanam durian introduksi seperti Duri Hitam/Ochee (Black thorn), Musangking, Bawor, Montong dll. Bahkan saat ini sudah banyak durian introduksi yang sudah mulai berbuah, Salah satu varietas yang kini banyak diminati adalah durian Ochee atau duri hitam, yang memiliki rasa premium dan nilai jual tinggi.
BACA JUGA:Lempok Durian, Kelezatan Alami yang Berawal dari Bara dan Ketelatenan
BACA JUGA:Lubuk Linggau Diserbu Durian, Ada Apa di Balik Asal Usul Buah Picu Pertanyaan Meski Nikmat
Menurut Manager Kebun Agrowisata Kebon Kito, Eko Dedi Septiaji, SP., M.Ling, durian duri hitam merupakan salah satu varietas favorit karena karakteristik buah dan harga jual yang sangat tinggi.
Aji sapaan akrab menjelaskan keunggulan durian ini antara lain, bentuk buah bulat dengan bagian bawah relatif datar tidak lonjong, kulit berwarna hijau dengan duri tidak terlalu rapat dan tidak terlalu panjang, tangkai pendek dan tebal, daging buah berwarna oranye pekat, lebih cerah dari musang king, tekstur lembut, creamy, dan sangat halus, rasa manis legit bercampur pahit dengan aroma khas yang tidak terlalu menyengat, ukuran biji lebih kecil dan daging buah penuh.
Durian ini berasal dari Malaysia, namun menurut Aji, varietas tersebut sangat adaptif dan tumbuh baik di wilayah Musi Rawas dan sekitarnya.
Pohon durian duri hitam memiliki cabang yang menyebar teratur, sehingga pembentukan tajuk relatif mudah. namun, tanaman ini memiliki kelemahan, antara lain rentan patah jika diterpa angin kencang sehingga perlu di bantu dengan tali saat pembentukan dahan, tidak tahan genangan air, dan apabila kondisi lingkungan kurang mendukung bisa terserang jamur akar dan kangker batang.
BACA JUGA:Belajar Pemeliharaan Pohon Durian Hingga ke Malaysia
BACA JUGA:Agrowisata Kebon Kito Siap Kembangkan Durian Unggul Lokal Kota Lubuk Linggau
Karena itu, petani perlu memperhatikan pengikatan dahan, sistem drainase yang baik, serta penyemprotan fungisida dan insektisida sebagai pencegahan penyakit.
Durian ini ideal ditanam pada ketinggian 50 - 300 mdpl, namun masih mampu beradaptasi hingga 600 mdpl. Jika lebih dari itu akan sedikit terhambat pertumbuhanya. Sementara itu, pH tanah ideal berada pada 5,5–6,5, gembur, kaya bahan organik dan tidak tergenang.