Pakai Dinas Baru Bagi Pegawai Kantor Kementerian Haji dan Umroh Kota Lubuk Linggau

Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Pegawai Kantor Kementerian Haji dan Umroh yang wajib dikenakan Hari Kamis.-Foto: Dhaka R Putra/ Linggau Pos.-

KORANLINGGAUPOS.ID-Pakaian Sipil Lengkap (PSL), yang dikenal sebagai pakaian sarung lengkap, kembali mendapat sorotan sebagai simbol identitas kebangsaan, spiritualitas, dan keteladanan.

Busana ini bukan sekadar penampilan, melainkan pernyataan politik, budaya, dan perlawanan yang berakar dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

PSL terinspirasi dari gaya berpakaian para tokoh kemerdekaan di masa kolonial, ketika sarung, peci, dan jas dikenakan sebagai bentuk penegasan identitas keislaman sekaligus simbol perlawanan terhadap penjajahan.

Para pendiri bangsa seperti HOS Tjokroaminoto, Haji Agus Salim, Haji Samanhudi, Haji Ahmad Dahlan, hingga Haji Hasyim Asy’ari menjadikan busana ini sebagai lambang kesederhanaan, kehormatan, dan semangat perjuangan kaum santri serta ulama yang berperan besar dalam sejarah kemerdekaan.

BACA JUGA:Sosok Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kota Lubuk Linggau Usai Dilantik Wamen Langsung

BACA JUGA:Begini Progres Peralihan Aset dari Kemenag ke Kementerian Haji dan Umrah

Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kota Lubuklinggau, Mahmudan, menegaskan PSL memiliki makna filosofis yang mendalam.

“Dengan ciri khas kain sarung, kopiah, kemeja putih, dasi kupu-kupu, serta jas resmi yang akan dikenakan ini bukan hanya pakaian, melainkan representasi harmonis antara nilai keislaman, nasionalisme, serta kepribadian bangsa Indonesia,” jelasnya.

Suasana berbeda ini nanti akan tampak di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kota Lubuk Linggau pada hari pertama mengena pakaian PSL pada Kamis 4 Desember 2025.

"Dengan menghidupkan kembali gaya berpakaian ala Bapak Bangsa di lingkungan Kementerian Haji dan Umrah ini akan dikenakan setiap Hari Kamis," ungapnya.

BACA JUGA:Ternyata ini Latar Belakang dan Tujuan Dibentuknya Kementerian Haji dan Umrah

BACA JUGA:Begini Progres Peralihan Aset dari Kemenag ke Kementerian Haji dan Umrah

PSL dipandang sebagai warisan busana yang sarat makna historis.

Selain menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme, pakaian ini juga meneguhkan peran santri dan ulama dalam membangun bangsa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan