Pakai Dinas Baru Bagi Pegawai Kantor Kementerian Haji dan Umroh Kota Lubuk Linggau
Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Pegawai Kantor Kementerian Haji dan Umroh yang wajib dikenakan Hari Kamis.-Foto: Dhaka R Putra/ Linggau Pos.-
“Busana ini adalah simbol kebudayaan sekaligus spiritualitas Islam yang melekat dalam sejarah perjuangan bangsa,” jelas Mahmudan.
Ia menekankan sarung dan peci bukan sekadar atribut keagamaan, melainkan bagian dari identitas nasional yang menyatukan nilai religius dan kebangsaan.
BACA JUGA:Kabar Baik, Jemaah Lansia Diprioritaskan untuk Berangkat Haji 2026
BACA JUGA:Sosok Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kota Lubuk Linggau Usai Dilantik Wamen Langsung
Dengan mengenakan PSL, generasi masa kini diingatkan akan pentingnya menjaga kesederhanaan, kehormatan, dan semangat perjuangan yang diwariskan oleh para Bapak Bangsa.
PSL kini tidak hanya dipandang sebagai busana tradisional, tetapi juga sebagai simbol moral dan etika kerja.
Kehadirannya di lingkungan Kementerian Haji dan Umrah diharapkan mampu menumbuhkan budaya kerja yang berlandaskan keteladanan, kebersahajaan, dan semangat kebangsaan.
Dengan demikian, PSL bukan sekadar pilihan busana, melainkan pengingat akan nilai-nilai luhur perjuangan, identitas budaya, dan spiritualitas bangsa Indonesia.