Hasil Berlimpah, Petani di Musi Rawas Lakukan Polinasi Manual Pada Tanaman Semangka

Proses Polinasi atau penyerbukan tanaman semangka di lahan milik Anto warga Desa Sukakarya Kecamatan Stl Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas- Foto : MUSLIMIN-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Untuk menghasilkan buah semangka yang baik dengan hasil yang berlimpah, petani tentu harus melakukan perawatan yang baik. Selain itu proses polinasi  atau penyerbukan juga harus dilakukan dengan tepat waktu. 

Buah semangka menjadi salah satu tanaman yang potensial untuk dibudidayakan di Kabupaten Musi Rawas, selain karena pangsa pasar yang tinggi, harganya pun juga ikut bersaing. 

Saat ini banyak petani di Musi Rawas yang berhasil membudidaya  tanaman semangka, dengan hasil yang maksimal dengan melakukan metode polinasi manual.  Salah satunya Anto, warga Desa Sukakarya Kecamatan Stl Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas.

Ia menjelaskan, saat ini dirinya sedang melakukan polinasi manual pada tanaman semangka milikinya dengan luas lahan sekitar 1 hektar, ditanami semangka sebanyak 3.000 batang semangka non biji serta 200 batang semangka inul.

 

Untuk proses polinasi atau penyerbukan manual, dirinya mengumpulkan bunga jantan tanaman semangka terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penempelan ke bunga betina tanaman semangka tersebut yang telah memiliki pangkal buah.

"Untuk waktu polinasi atau penyerbukan yang tepat pada tanaman semangka setelah tanaman berumur 21 hingga 28 hari setelah tanam(HST) dengan waktu polinasi atau penyerbukan paling efektif antara pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB pagi," jelasnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 6 Desember 2025.

Ia menjelaskan, polinasi atau penyerbukan tanaman  semangka tidak harus dilakukan dengan cara manual dan dapat  juga memanfaatkan peran alam seperti angin, air, dan juga serangga. Namun, hal ini dinilai kurang  efektif karena tidak meratanya proses penyerbukan, sehingga berdampak pada jumlah hasil panen yang tidak maksimal.

Dengan proses polinasi atau penyerbukan manual, para petani dapat memastikan pemerataan penyerbukan dengan proses perkawinan, sehingga dipastikan setiap batang tanaman semangka akan berbuah.

 

Selain itu, dengan polinasi manual, hasil panen dua kali lipat lebih banyak dibandingkan hanya berharap dengan polinasi alami. Ia mengungkapkan, sebelumnya ia menanam semangka di lahan 1 hektar hanya menghasilkan 5 hingga 6 ton, namun dengan polinasi manual hasil panen mencapai 10 hingga 15 ton.

Untuk itu lebih baik dilakukan polinasi manual dibandingkan penyerbukan  alami, sebab penyerbukan cara  alami itu tergantung serangga yang membawa serbuk itu ke tempat yang mau dipolinasi itu. Jadi lebih menguntungkan pakai manual daripada yang alami. Jelasnya.

Selain proses polinasi atau penyerbukan, terdapat sejumlah faktor penting lainnya yang memiliki peran penting dalam pembudidayaan tanaman semangka, yakni diantaranya pengolahan lahan, pemilihan varietas bibit, penanaman yang benar, serta perawatan dan penyiraman yang tepat. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan