Perkelahian Siswi SMPN Rupit Muratara Viral, Sekolah Ungkap Kronologi Kejadian

Reporter: RIENA FITRIANI MARIS |

Editor: SULIS |

Senin , 08 Dec 2025 - 22:55

Perundungan Anak.-Foto: Ilustrasi .-

Berdasarkan keterangan ibu korban, kejadian dugaan kekerasan yang dialami anaknya terjadi, Sabtu 6 Desember 2025 sekitar pukul 16.00 WIB di depan teras rumah I, di Kelurahan Muara Rupit Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

"Awalnya mereka cekcok di WhatsApp, yang mana terduga pelaku tidak senang karena korban membuat story di Status Whattsappnya yang menampilkan tangkapan layar Chattingan/Pesan yang membuat terduga pelaku tersebut tersinggung atau marah," jelas Kasi Humas.

Sehingga terjadi cekcok di pesan WhatsApp, kemudian kontak WhatsApp terduga pelaku di blok oleh korban, hal ini membuat terduga pelaku mendatangi korban dirumahnya, memanggil dan mengajak korban keluar untuk ikut bersama terduga pelaku.

Setelah mengikuti terduga pelaku tersebut, korban mengetahui terduga pelaku akan melakukan perudungan atau kekerasan kepada dirinya sehingga korban berlari ke rumah I, yang merupakan kerabat dari Ibu korban.

Sampai di depan teras rumah I, terduga pelaku langaung melakukan perundungan atau kekerasan dengan cara menjambak, menginjak, menendang berulang kali, dan kemudian menyeret korban.

"Lalu datang warga di sekitar lokasi memisahkan mereka dan melaporkan kejadian itu ke Ibu korban. Tidak senang anaknya dianiaya, Ibu korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Muratara untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku," ungkap Kasi Humas.

Akibat kejadian tersebut, korban .engalami bengkak pada bagian kepala, terdapat luka goresan di punggung kaki sebelah kiri, leher belakang sebelah kiri mengalami memar, dan punggung sebelah kiri mengalami memar.

perkelahian siswi smpn rupit muratara viral, sekolah ungkap kronologi kejadian                            koranlinggaupos.id-wakil kesiswaan smpn 1 muara rupit, kabupaten muratara, sumsel, hasan azhari turut angkat suara terkait aksi perundungan yang melibatkan siswinya.
hasan mengungkapkan, perkelahian itu terjadi antara siswi mereka dengan siswi smpn 2 muara rupit.
perkelahian itu terjadi di luar lingkungan sekolah, sabtu 6 desember 2025 sekira pukul 15.00 wib.
azhari menegaskan, aksi itu bukan perundungan, melainkan perkelahian.
baca juga:korban perkelahian antara tukang ojek dan tukang parkir di lubuk linggau, korban bakal diperiksa atas laporan 
baca juga:kasus perkelahian antara tukang ojek dan tukang parkir di lubuk linggau berujung saling lapor 
ia mengungkapkan, jika video yang beredar saat ini di medsos tidak utuh, sudah terpotong.
"kalau dilihat dalam video perundungan, tapi hal itu berawal dari saling ejek di hp," jelas hasan. 
saling ejek ini akhirnya memicu perkelahian antar keduanya. 
"untuk motifnya apa kita belum mengetahui pasti. namun untuk pelajar kita yang terlibat akan kita panggil orang tuanya," tegasnya. 
baca juga:begini ending kasus perkelahian pemandu lagu berebut tamu di lubuklinggau 
baca juga:perkelahian 2 keluarga besar di muara beliti musi rawas berakhir 1 orang tewas
sebelumnya, kasi humas polres muratara, ipda darussalam saputra menjelaskan, dugaan kekerasan terhadap anak dibawah umur ini korbannya pelajar smp kelas 2, ap (13) warga kecamatan rupit.
sementara terduga pelaku anak atas nama nr (13) juga pelajar kelas 2 smp yang juga warga kecamatan rupit.
berdasarkan keterangan ibu korban, kejadian dugaan kekerasan yang dialami anaknya terjadi, sabtu 6 desember 2025 sekitar pukul 16.00 wib di depan teras rumah i, di kelurahan muara rupit kecamatan rupit kabupaten musi rawas utara (muratara).
"awalnya mereka cekcok di whatsapp, yang mana terduga pelaku tidak senang karena korban membuat story di status whattsappnya yang menampilkan tangkapan layar chattingan/pesan yang membuat terduga pelaku tersebut tersinggung atau marah," jelas kasi humas.
baca juga:smpn 7 lubuklinggau gencar sosialisasikan anti-bullying, tekankan pentingnya saling menghargai di sekolah
baca juga:sumpah pemuda 2025: pelajar smpn 2 lubuk linggau jadilah generasi muda yang semangat berkarya
sehingga terjadi cekcok di pesan whatsapp, kemudian kontak whatsapp terduga pelaku di blok oleh korban, hal ini membuat terduga pelaku mendatangi korban dirumahnya, memanggil dan mengajak korban keluar untuk ikut bersama terduga pelaku.
setelah mengikuti terduga pelaku tersebut, korban mengetahui terduga pelaku akan melakukan perudungan atau kekerasan kepada dirinya sehingga korban berlari ke rumah i, yang merupakan kerabat dari ibu korban.
sampai di depan teras rumah i, terduga pelaku langaung melakukan perundungan atau kekerasan dengan cara menjambak, menginjak, menendang berulang kali, dan kemudian menyeret korban.
"lalu datang warga di sekitar lokasi memisahkan mereka dan melaporkan kejadian itu ke ibu korban. tidak senang anaknya dianiaya, ibu korban melaporkan peristiwa tersebut ke polres muratara untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku," ungkap kasi humas.
baca juga:oknum siswi bully pelajar smpn karang jaya diskorsing seminggu, sanksi berat menunggu
baca juga:oknum guru bk yang bikin heboh juga anggota tppk di smpn 1 lubuk linggau 
akibat kejadian tersebut, korban .engalami bengkak pada bagian kepala, terdapat luka goresan di punggung kaki sebelah kiri, leher belakang sebelah kiri mengalami memar, dan punggung sebelah kiri mengalami memar.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SELASA, 9 DESEMBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan