Melalui Program Budidaya Maggot, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Ciptakan Kegiatan Produktif

Beberapa warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, terlihat sedang melakukan proses pembuatan kandang untuk membudidaya Larva Black atau maggot -Foto : Dokumentasi Lapas Kelas IIA Muara Beliti-

KORANLINGGAUPOS.ID - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Muara Beliti terus mendorong inovasi pembinaan berbasis lingkungan melalui program kemandirian warga binaan dengan  budidaya Larva Black atau maggot.

DITAHAP awal, pembangunan kandang produksi Larva Black atau maggot mulai dilaksanakan,  Selasa 16 Desember 2025 di area pembinaan kemandirian Lapas Kelas IIA Muara Beliti.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti dalam mendukung program ketahanan pangan sekaligus pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan. 

Maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF) dikenal memiliki nilai ekonomis tinggi serta manfaat besar sebagai pakan ternak dan pengurai sampah organik.

 

Dari rilis yang diterima KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 16 Desember 2025. Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja) Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Hardiman, menjelaskan jika pembangunan kandang produksi ini menjadi pondasi penting sebelum melakukan budidaya maggot secara optimal.

 

Pembangunan kandang ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan sarana dan prasarana budidaya maggot. Nantinya, warga binaan akan dibekali pengetahuan dan keterampilan mulai dari proses pembibitan, perawatan, hingga pemanfaatan hasil produksi.

 

“Untuk itu pembangunan kandang produksi  maggot tersebut dilakukan secara bertahap dengan melibatkan petugas pembina kemandirian bersama warga binaan. Selain sebagai sarana produksi, kandang ini juga akan difungsikan sebagai media pembelajaran dan pelatihan keterampilan yang berorientasi pada kemandirian," jelasnya.

 

Melalui program budidaya maggot ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti berharap dapat menciptakan kegiatan produktif yang berkelanjutan serta membekali warga binaan dengan keterampilan bernilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan setelah mereka kembali ke\ masyarakat. (muslimin) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan