QS: Ali 'Imron (Ayat 83 - 124)
Al-Quran Sebagai Obat Penyakit Lahir dan Bathin.-foto: -Madaninews.id
balillâhu maulâkum, wa huwa khairun nâshirîn
Namun, (hanya) Allahlah pelindungmu dan Dia penolong yang terbaik.
سَنُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَٓا اَشْرَكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًاۚ وَمَأْوٰىهُمُ النَّارُۗ وَبِئْسَ مَثْوَى الظّٰلِمِيْنَ ١٥١
sanulqî fî qulûbilladzîna kafarur-ru‘ba bimâ asyrakû billâhi mâ lam yunazzil bihî sulthânâ, wa ma'wâhumun-nâr, wa bi'sa matswadh-dhâlimîn
Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. (Itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim.
وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللّٰهُ وَعْدَهٗٓ اِذْ تَحُسُّوْنَهُمْ بِاِذْنِهٖۚ حَتّٰىٓ اِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَآ اَرٰىكُمْ مَّا تُحِبُّوْنَۗ مِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الْاٰخِرَةَۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْۚ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ ١٥٢
wa laqad shadaqakumullâhu wa‘dahû idz taḫussûnahum bi'idznih, ḫattâ idzâ fasyiltum wa tanâza‘tum fil-amri wa ‘ashaitum mim ba‘di mâ arâkum mâ tuḫibbûn, mingkum may yurîdud-dun-yâ wa mingkum may yurîdul-âkhirah, tsumma sharafakum ‘an-hum liyabtaliyakum, wa laqad ‘afâ ‘angkum, wallâhu dzû fadllin ‘alal-mu'minîn
Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah, berselisih dalam urusan itu, dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu. Sungguh, Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.
۞ اِذْ تُصْعِدُوْنَ وَلَا تَلْوٗنَ عَلٰٓى اَحَدٍ وَّالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ فِيْٓ اُخْرٰىكُمْ فَاَثَابَكُمْ غَمًّا ۢ بِغَمٍّ لِّكَيْلَا تَحْزَنُوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَآ اَصَابَكُمْۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ١٥٣
idz tush‘idûna wa lâ talwûna ‘alâ aḫadiw war-rasûlu yad‘ûkum fî ukhrâkum fa atsâbakum ghammam bighammil likai lâ taḫzanû ‘alâ mâ fâtakum wa lâ mâ ashâbakum, wallâhu khabîrum bimâ ta‘malûn
(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada siapa pun, sedangkan Rasul (Muhammad) memanggilmu dari belakang. Oleh karena itu, Allah menimpakan kepadamu kesedihan demi kesedihan agar kamu tidak bersedih hati (lagi) terhadap apa yang luput dari kamu dan terhadap apa yang menimpamu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.