RS Siloam Silampari Edukasi Masyarakat Melalui Diskusi Kesehatan

Direktur RS Siloam Silampari dr. Susanti Abdiwidjaja, M.Biomed, foto bersama para narasumber dan moderator diskusi dari RS Siloam serta seluruh peserta Diskusi Kesehatan, Kamis 29 Februari 2024 di Atrium Lippo Plaza.-Foto : Dokumen-RS Siloam Silampari

Adapun jenis terapi yang bisa dilakukan untuk kanker payudara yaitu, operasi, kemoterapi untuk membunuh sel kankernya, Radioterapi, Hormonal dan targeting terapi. Jenis terapi itu akan dilaksanakan tergantung jenis kanker yang diderita pasien.

Materi kedua disampaikan dr. R. Yudistira Dwi Ananda, Sp.PD mengenai “Kenali Zat-zat Karsinogenik Pemicu Kanker”. Dokter yang menyelesaikan Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Dalam di Universitas Sriwijaya ini menjelaskan zat Karsinogenik adalah zat yang berpotensi menyebabkan kanker. 

BACA JUGA:Pentingnya Imunisasi pada Perempuan, 4 Pilar Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Mulut Rahim

Zat ini terdapat pada bahan kimia, radiasi medis, kosmetik dan makanan minuman serta beberapa obat yang mendorong karsinogenesis (artinya memicu pembentukan kanker karena zat ini memiliki kemampuan untuk merusak genom atau terganggunya proses metabolisme sel) memicu pertumbuhan kanker.

“Karsinogen tidak menyebabkan kanker pada semua orang yang terpapar. Kemampuan suatu karsinogen untuk menyebabkan kanker bergantung pada banyak faktor, termasuk jumlah paparan, lamanya paparan, kesehatan individu, dan faktor lain dalam kehidupan seseorang yang meningkatkan atau menurunkan risiko kanker,”ungkap dr. Yudistira.

“Kita terpapar karsinogen di lingkungan kita setiap hari, memiliki kesadaran dan menyadari bahwa ada kemungkinan karsinogen di lingkungan kita yang belum teridentifikasi adalah awal yang baik. Lakukan tindakan pencegahan keselamatan sederhana beberapa diantaranya seperti dengan membaca label makan dan minuman (bahan kimia) – ini terdapat pada Data Keamanan Material setiap bahan kimia (MSDS_ Material Safety Data Sheet), periksa bahan-bahan yang tidak Anda kenal dan ikuti petunjuk penanganan bahan kimia yang aman di rumah/tempat kerja. Upaya melindungi diri terhadap paparan zat karsinogenik dengan memakai sarung tangan yang baik, ventilasi yang baik, memakai masker Ikuti prosedur yang dianjurkan saat bekerja dengan bahan kimia, “ paparnya.

Selanjutnya dr. Aripin Syarifudin, Sp.OG menyampaikan materi tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks.

BACA JUGA:Wanita Usia Produktif Diminta Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks

Menurut penelitian 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Kanker serviks merupakan kasus tertinggi ke-4 dari seluruh kejadian kasus kanker pada wanita di dunia, berdasarkan data penelitian WHO tahun 2022.

“HPV sendiri merupakan virus yang dapat menular melalui aktivitas seksual. Perlu waktu puluhan tahun agar infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker serviks. HPV juga dapat menyebabkan beberapa jenis kanker serta penyakit terkait HPV lainnya,”papar dr. Aripin.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat dua pencegahan terhadap infeksi HPV, yaitu pencegahan primer melalui vaksinasi HPV yang diberikan pada pria dan wanita, dan pencegahan sekunder, melalui deteksi dini wanita pada leher rahim, yaitu Pap test (Pap Smear), IVA test dan HPV DNA test.

Materi terakhir disampaikan oleh dr. Harris Bartimeus, Sp.B mengenai ‘Kenali Tumor Dibawah Kulit Yang Berbahaya.’ Tumor di bawah kulit lazim dalam istilah medis disebut soft tissue tumor atau tumor jaringan lunak. 

BACA JUGA:7 Manfaat Daun Buah Mengkudu Bagi Kesehatan, Bantu Cegah Kanker Hingga Atasi Radang Pada Sendi

“Beberapa penyebab tumor tersebut yaitu genetik / keturunan, pola makan yang buruk, paparan sinar matahari, radiasi, bahan kimia yang berlebihan, infeksi virus atau bakteri, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, kebiasaan merokok dan obesitas,” ungkapnya.

Tumor juga dibagi menjadi 2 jenis yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Adapun ciri tumor jinak seperti tumbuh ekspansif, pertumbuhan lambat, jarang residif (muncul kembali), dan tidak ada penyebaran, sedangkan tumor ganas tumbuh inflitratif, pertumbuhan cepat, sering residif, sering ada pnyebaran. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan