Ada Intimidasi Terhadap Kepala Daerah dan Kades, Fraksi PKS Desak Hak Angket Segerak Dilakukan
Fraksi PKS mendesak Hak Angket Dilakukan-Ilustrasi-Foto : harian disways
"Kita tahu bahwasanya itu untuk pencitraan diri bapak menteri salah satu menteri ketua partai bahkan bahwasanya itu adalah dari Jokowi bahasanya dan siapa anaknya, dibahasakan seperti itu," ungkapnya.
Maazat juga menyinggung adanya intimidasi terhadap kepala daerah dan kepala desa yang dianggapnya sebagai upaya untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
Maka kemudian ini menjadi aneh, belum lagi saat adanya intimidasi beberapa pihak di lembaga negara ini kepada mulai dari kepala daerah, kepala desa yang paling kecil di intimidasi dan mereka harus buat video.
"Hal ini harus dilaporkan memberikan dukungan dan diberikan syarat," tegasnya.
BACA JUGA:Surya Paloh Dukung Usulan Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
Dalam kesaksiannya, Maazat juga menyoroti ketidaktransparanan dalam proses perhitungan suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Kenapa bisa separah itu begitu ditambahkannya, bisa suara di satu TPS itu sampai 800, dan kesaksian dari pelaksanaan TPS ditingkatkan TPS ketika mereka menginput itu untuk 02 itu mereka tidak bisa menginputnya.
"Dngan data yang ada begitu tetapi justru berubah berubah dari 120 menjadi 720," jelasnya. (*)