Murid SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau Gembira Sambut Ramadhan 1445 H

Siswa siswi SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau semangat menyambut Ramadhan dengan pawai di kompleks Pesantren Modern Ar-Risalah, Jl Lapter, Kelurahan Air Kuti, Kota Lubuklinggau, Jumat 8 Maret 2024.-Foto : Sulis-Linggau Pos

BACA JUGA:Panen Karya Kewirausahaan Project P5, SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau Gelar Bazar dan Expo

Lalu bagaimana kiat mudah mengajak anak agar mau berpuasa?

Dirangkum KORANLINGGAUPOS.ID dari berbagai sumber, ketika mengajarkan makna puasa, orang tua sebaiknya menggunakan kata-kata sederhana agar anak mudah memahaminya. 

Selain itu, gunakan pula perumpamaan yang pas untuk anak seumuran mereka ketika menjelaskan makna puasa.

Cara berikutnya, beri contoh.

BACA JUGA:3 Kompetensi ini Dimiliki Anak yang Sekolah di SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau

Ya, anak-anak lebih cepat belajar jika mereka melihat contoh atau teladan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberi contoh kepada anak tentang cara berpuasa. 

Soal ini, orang tua bisa mengajak anak makan sahur dan berbuka puasa agar mereka tahu kapan boleh makan dan minum saat puasa.

Kemudian, mulai secara bertahap.

Cara mengajarkan anak puasa harus dilakukan secara bertahap. Jika anak langsung dilatih untuk puasa sehari penuh, mereka pasti akan kesulitan.

 BACA JUGA:Murid SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau Study Tour Goes To Jakarta

Oleh karena itu, orang tua harus melatih anak berpuasa secara bertahap. Mulailah dengan mengajak puasa jajan agar mereka belajar menahan nafsu untuk membeli snack.

Setelah mereka bertambah usia, contohnya kelas 1-3 SD, ajarkan anak untuk puasa setengah hari. Pada usia ini, tubuh anak sudah mulai mampu berpuasa.

Nantinya, setelah anak kelas 4 SD, mereka bisa dilatih puasa seharian penuhb meski tidak setiap hari selama bulan Ramadhan.

Bagaimana tips melatih anak berpuasa?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan