11 Bahasa Daerah di Indonesia Alami Kepunahan, ini Penyebabnya!

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Kemendikbudristek, Hafidz Muksin-Foto : Dokumen -Detik Edu

BACA JUGA:Talent Show, Murid SDIT Mutiara Cendekia Ekspresikan Diri dengan Berbahasa Inggris

Sedangkan faktor ketiga terjadi karena kawin campur antar etnis. Sehingga generasi selanjutnya dinilai bukan putra 'asli' daerah yang menyebabkan tidak ada pewarisan bahasa.

Mirisnya, sosok yang akrab dipanggil Guna ini menjelaskan kepunahan bahasa daerah bisa diawali dari ranah keluarga. Hal tersebut telah dibuktikan melalui penelitian lembaga Living Tongues Institute for Endangered Languages.

"The Living Tongues meneliti bahasa-bahasa lokal di seluruh dunia. Penelitian itu menyatakan bila kepunahan bahasa paling utama disebabkan di ranah keluarga ketika bahasa tersebut tidak lagi diwariskan," tambahnya.

Untuk itu diperlukan berbagai upaya agar pelestarian bahasa bisa terus berjalan, seperti yang dilakukan organisasi BASAibu Wiki. Organisasi ini mendorong kaum muda untuk menyuarakan pendapat melalui platform digital dalam bahasa ibu atau bahasa asli daerah.

BACA JUGA:Ingin Mudah Belajar Bahasa Inggris,Yuk terapkan Cara Ini Hanya 3 Bulan Langsung lancar

Publik bisa mengaksesnya hanya lewat genggaman tangan karena bersifat digital. Sehingga penutur asli bisa mendokumentasikan dan mengembangkan bahasa lokalnya sebagai salah satu kekayaan budaya nasional yang bisa digunakan.

Saat ini, organisasi BASAibu Wiki telah mengeluarkan kamus digital dalam bahasa Bali yang bisa diakses melalui laman https://dictionary.basabali.org/ dan Bahasa Makassar melalui tautan https://basasulselwiki.org/DictionaryHome.

Dalam waktu satu tahun kedepan, BASAibu Wiki juga akan mengeluarkan kamus digital khusus Bahasa banjar dalam platform BASAkalimantan Wiki.

Terkait hal ini Guna menyadari bila banyak bahasa yang belum dibuatkan kamus digital, karena sangat tidak mudah mengumpulkannya.

BACA JUGA:7 Manfaat Anak Belajar Bahasa Asing Sejak Dini dan Kiat Memulainya

"Namun dengan terkumpulannya Bahasa Makassar di Sulawesi Selatan dan Banjar di Kalimantan, setelah lebih awal Bali akan menjadi langkah awal yang baik. Kami tidak ingin bahasa asli daerah kita punah dan kami harap kaum muda pun bisa bangga menggunakan bahasa ibunya sendiri," tuturnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan