WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Hasilkan Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomis

Kembangkan Kemandirian, WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Aktif Ikuti Kegiatan Program Bimbingan Kerja --Dok : Lapas Muara Beliti

MUSIRAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Tak hanya di balik jeruji besi, warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti dilatih kemandirian dalam membuat kerajinan.

Pelatihan pembuatan kerajinan tangan yang diikuti warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti telah berbagai macam bentuk karya kerajinan.

Bertempat di ruang Bimker (Bimbingan Kerja) Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti warga binaan mengikuti pelatihan pembuatan kerajinan tangan, Sabtu 23 MAret 2024.

Ada berbagai macam bentuk hasil kerajinan tangan yang dibuat di Galeri Bimker Lapas yang merupakan hasil pelatihan kerajinan tangan warga binaan.

BACA JUGA:Ada Warga Binaan Dirujuk ke RS Sobirin Musi Rawas, Ini Penjelasan Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti

Mulai seperti boneka celengan dari karpet telur, rekal, asbak dan masih banyak lagi.

Semua itu merupakan hasil karya tangan dingin para warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

Kegiatan ini merupakan wujud dari pembinaan kemandirian yang digagas oleh Kasi Bimker, Hardiman atas instruksi dari Kalapas.

Kegiatan kerajinan tangan ini dalam upaya memberdayakan para WBP dalam suatu kegiatan kemandirian terutama bagi WBP yang mempunyai skill, serta keterampilan dalam bidang kerajinan tangan.

BACA JUGA:Pastikan Sehat WBP Selama Ramadan, Lapas Narkotika Muara Beliti Rutin Pemeriksaan Kesehatan

Melalui kegiatan ini juga bisa terpantau WBP bahwa banyak WBP yang memiliki skill dalam membuat berbagai macam produk kerajinan, serta hasil yang didapatkan juga dikategorikan cukup baik dan mempunyai nilai jual.

Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Pratama mengatakan program pembinaan kemandirian ini diharapkan mampu memberikan efek positif bagi WBP yang memiliki Skill dibidang kerajinan.

“Tentunya dengan kegiatan kemandirian ini setidaknya bisa memberikan gambaran kepada masyarakat luas, khususnya sebagian masyarakat yang masih berpandangan negatif terhadap Lapas, dengan adanya program kemandirian yang nyata telah memberikan bukti konkret bahwa Lapas adalah tempat pembinaan," ungkapnya.

Terkhusunya dijelaskannya, bagi WBP yang memiliki Skill kita berikan pelatihan yang bisa memiliki nilai ekonomis agar nantinya apa yang mereka sudah pelajari bisa menjadi bekal ketika mereka habis menjalankan masa pidananya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan