Kabar Duka Lebaran 2024 dari Muratara, Warga Sungai Jernih Murarata Meninggal Karena Kelaparan

Reporter: DHAKA R PUTRA |

Editor: DHAKA R PUTRA |

Senin , 15 Apr 2024 - 15:04

Suryati (35) warga Desa Sungai Jernih Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara meninggal dunia diduga kelaparan--Tangkapan Layar

kabar duka lebaran 2024 dari muratara, warga sungai jernih murarata meninggal karena kelaparan                            muratara, koranlinggaupos.id - miris apa yang dialami warga desa sungai jernih kecamatan rupit kabupaten muratara meninggal dunia diduga kelaparan.
suryati (35) meninggal dunia akibat kelaparan ini  pada rabu 13 april 2024 pukul 18.00 wib.
malangnya nasib suryati ini meninggal akibat kelaparan pada saat umat islam merayakan hari kemenangan idul fitri 1445 h 
diketahui suryati istri dari rudi putra mahani (35) yang memiliki 2 orang anak.
baca juga:pilkada lubuklinggau 2024, ketua dpd golkar muratara hasbi asadiki pastikan fokus nyalon walikota
namun kedua anaknya telah berada di panti asuhan, sedangkan suami suryati bekerja tidak tetap. 
mereka tergolong keluarga miskin ini adalah orang yang meminta-minta untuk makan.
rudi sebagai kepala keluarga tidak memiliki pekerjaan pernah bahwa ia meminta-minta untuk makan dan berobat istrinya yang sedang sakit dan butuh biaya.
tepat hari lebaran, istrinya meninggal dunia dalam kondisi diduga kelaparan di dalam pondok tempat tinggalnya.
baca juga:heboh bupati muratara cabut sk pelantikan tanggal 22 maret 2024, begini penjelasannya
rudi mengakui bahwa ini ketidakmampuanya untuk memberi makan anak dan istrinya.
"apa lagi untuk berobat  sangat sulit, apa lagi dengan syarat surat menyurat," ujarnya
kepergian istrinya hari ini selamanya yang meninggalkan 2 orang anak.
satu orang anaknya dalam kondisi kurang gizi dan memprihatinkan.
baca juga:pilkada muratara 2024, penantang duet devi-inayatullah harus kerja ekstra
diungkapkan holin (41) warga setempat bahwa istri rudi yang bernama suryati memang sudah lama mengalami sakit,hingga hari ini meninggal dunia dalam kondisi memprihatinkan.
ia menjelas sebenarnya patut dipertanya kepada pemerintah desa kemana kah dana desa (dd) untuk penambahan gizi ibu dan anak.
"lansia yang dianggarkan melalui dana desa sampai ada warga meninggal dunia karena kelaparan dan kurang gizi," ungkapnya. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, MINGGU, 6 OKTOBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan