Wujudkan SMPN 9 Lubuklinggau jadi Sekolah Adiwiyata, ini yang Dilakukan Imron Wili Iskandar
Kepala SMPN 9 Lubuklinggau Imron Wili Iskandar, S.Pd,M.Pd bersama guru, siswa, dan mahasiswa PPL foto bersama.-Foto : Dokumen SMPN 9 Lubuklinggau-
Sejak dipercaya menjadi kepala sekolah, Imron Wili Iskandar, S.Pd,M.Pd ingin menjadikan SMP Negeri 9 Lubuklinggau sebagai Sekolah Adiwiyata. Berikut upaya yang dilakukannya.
Laporan Hikmah Putri Dinanti, Lubuklinggau
SMPN 9 Lubuklinggau dalam sejarahnya berdiri pada Selasa, 24 Juni 1986 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Fuad Hassan. Imron Wili Iskandar mulai memimpin sekolah yang terletak di Jalan Air Temam, Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Provinsi Sumatera Selatan ini sejak 22 Januari 2022. Mulai saat itu, Imron fokus pada pengembangan mutu guru dan peserta didik.
“SMP Negeri 9 Lubuklinggau tahun pelajaran 2023/2024 ini mendidik 754 siswa siswi, dalam 25 rombel. Dalam proses belajar mengajar kami memiliki 50 guru, 40 PNS/PPPK dan 10 honorer. Kami juga dibantu tujuh tenaga kependidikan, yang bertugas di TU, Satpam dan Penjaga Sekolah,” terang bapak yang pernah memimpin SMPN 11 Lubuklinggau ini.
Imron berkeyakinan, untuk menjadikan SMPN 9 Lubuklinggau lebih baik dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu juga perlu didukung dengan program unggulan.
BACA JUGA:Ketua IGTKI-PGRI Lubuklinggau Dukung Lomba Mewarnai Memperingati Hari Guru
“Kami di SMPN 9 Lubuklinggau memiliki program religius dan berprestasi, menjadikan sarana prasarana yang lengkap, pengembangan mutu guru, sekolah ramah anak dan aman, sekolah yang bersih dan bebas dari sampah plastik, hingga sekolah adiwiyata. Semoga cita-cita kami mewujudkan SMPN 9 Lubuklinggau sebagai sekolah adiwiyata tercapai. Sekolah Adiwiyata itu, sekolah yang mengutamakan kepedulian dan berbudaya terhadap lingkungan.Alhamdulillah program tersebut sudah terlaksana dengan baik, hanya saja untuk menjadikan sekolah adiwiyata masih diperjuangkan dan dalam tahap proses,” ungkap Imron.
Imron bersyukur, SMPN 9 Lubuklinggau memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung dan menciptakan suasana nyaman dalam kegiatan belajar dan mengajar.
“Dalam proses KBM, kami menerapkan kurikulum 2013 atau K13 untuk peserta didik kelas VI, juga kurikulum merdeka bagi siswa siswi kelas VII dan VIII. Karena menerapkan kurikulum merdeka, maka peserta didik kelas VII dan VIII melaksanakan kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) pada Jumat dan Sabtu,” jelasnya.
Diluar jam belajar, tersedia kegiatan ekstrakurikuler untuk menyalurkan minat dan bakat peserta didik, yaitu Pramuka yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, futsal, basket, voli, tenis meja, seni tari, dan paskibra.
BACA JUGA:SMPN 3 Lubuklinggau Komitmen Edukasi Pelajar Mencegah Kekerasan Seksual
Ia optimis dengan potensi yang ada ini, bisa juga mewujudkan visi SMPN 9 Lubuklinggau, yakni ‘Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, berprestasi, inovatif, kreatif, dan berwawasan lingkungan’.
Untuk mencapai itu, guru SMPN 9 Lubuklinggau berupaya menciptakan profil pelajar Pancasila yang religius dan berakhlak mulia, mengembangkan kurikulum sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan dan implementasi kurikulum merdeka, mengembangan proses belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan serta berfokus pada peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya, meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, mengembangkan life skill yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, meningkatkan karakter kejujuran, disiplin, peduli, santun, percaya diri dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam, mengembangkan kemampan kreativitas dalam tindakan atau karya yang berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global, menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat perkembangan intelektual sosial, emosional, keterampilan dengan membiasakan gaya hidup berkelanjutan.
“Harapan kami, semoga SMP Negeri 9 Lubuklinggau bisa lebih baik, menjadi sekolah yang unggul dengan sarana prasarana yang lengkap dan dapat mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan dan berkebhinekaan global sebagai Pelajar Pancasila,” harapnya.