Angka Stunting Kabupaten Musi Rawas Turun 21,9 Persen

Ilustrasi Stunting-Foto tangkap layar radarbojonego.com-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID- Angka tunting Kabupaten Musi Rawas tahun 2023 turun menjadi 21,9 persen. Sedangkan angka stunting Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2022 sebanyak 25,05 persen. 

"Sekarang turun menjadi 21,9 persen," hal tersebut seperti disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluaraga Berencana (DPPKAB) Kabupaten Musi Rawas,  Tri Retiyanto melalui Sekretaris Muhammad Nizar kepada KORANLINGGAUPOS.ID. 

Menurutnya dengan penurunan angka stunting tersebut sehingga Kabupaten Musi Rawas berada di urutan ke-8 dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Disebutkannya diketahuinya hasil tersebut berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 dirilis oleh Kementerain Kesehatan (Kemenkes) RI. "Alhamdulilah kasus stunting Kabupaten Musi Rawas turun," jelasnya. 

BACA JUGA:Tertarik Ingin Tanam Alpukat Begini Caranya Agar Cepat Berbuah

Menurut Nizar, walaupun penurunnya angka stunting Kabupaten  Musi Rawas tidak sesuai target, tapi penurunanya lumayan cukup banyak. "Kita menargetkan turun menjadi 5 persen. Tapi penurunan sudah cukup banyak,"  ucapnya. Ia mengucapkan rasa syukur atas capaian tersebut.  

Menurutnya turunnya angka stunting Kabupaten Musi Rawas menunjukan sinergitas yang baik antar lintas sektor. 

Nizar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yan terlibat diprogram penurunan angkat stunting.  "Alhamdulillah dan terima kasih atas suport bapak Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Musi Rawas (Mura), Wakil Bupati Musi Rawas, TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting),  OPD (ornisasi perangkat daerah) dan aparat keamana atas dukungnya melaksanaakan program percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Musi Rawas," ucapnya.

Stunting merupakan salah satu isu strategis dari tiga isu strategis yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Musi Rawas tahun 2025. 

BACA JUGA:Cara Menanam Alpukat Dari Biji Agar Cepat Berbuah

Adapun isu-isu dimaksud yakni 

1. Permasalahan perekonomian ditujukan dengan produktivitas tenaga kerja yang masih rendah, laju pertumbuhan ekonomi rendah, dan angka kemiskinan masih tinggi. 

2. Permasalahan Terakit dengan sumber daya manusia antara lain ditandai dengan revelensi balitas stunting masih tingggi, indek kesehatan dan indek pendirikan masih relatif rendah. 

3. permasalahan terkait dengan pelayanan publik antara lain ditandai dengan indek reformasi birokrasi dan indek sistem pemerintahan berbasis elektronik yang masih perlu ditingatkan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan