Ustadz Raji : Ingin Anak Soleh Soleha, Pastikan Mereka Makan Makanan yang Halal

Ustadz Raji, M.Pd.I-Foto : Dokumen Pribadi-

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID  - Beberapa umat Islam tidak peduli dengan apa yang masuk ke dalam perut mereka. Asal enak dan irit, akhirnya bisa disantap. Saya tidak tahu mana yang halal dan mana yang haram. 

Padahal, makanan, minuman dan penghasilan yang haram mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan seorang muslim, bahkan untuk kehidupannya di akhirat setelah meninggal. 

Terkabulnya doa, amal shaleh, dan kesehatan diri bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Oleh karena itu, sangat mendesak bagi seorang muslim untuk mempelajari makanan halal dan haram.

Dimana, Islam sangat memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi seseorang. Sebab, baik atau buruk dan halal atau haram, makanan yang masuk ke dalam tubuh mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:FKUB Kota Lubuklinggau Minta Pemkot Terus Lakukan Pembinaan Buntut Hadirnya Kedai Non Halal di Lubuklinggau

Bahkan Allah SWT memberikan peringatan atau pesan kepada umat Islam untuk memperhatikan asupan makanannya. Pesan tersebut terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 168. Artinya "Hai orang-orang beriman, makan dan minumlah yang ada di bumi secara halal dan baik. Janganlah engkau mengikuti cara setan, karena setan adalah musuh yang nyata". 

Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kita untuk mengkonsumsi makanan dan minuman segala sesuatu yang ada di muka bumi dengan cara yang halal dan baik.

Kenapa demikian?

Seperti yang disampaikan Ustadz Raji, M.Pd.I, bahwa makanan yang seseorang makan tentunya akan menjadi darah. Dimana, darah tersebut mengalir keseluruh tubuh. Salah satunya adalah di otak. Maka, itu sangat mempengaruhi.  Sehingga islam itu sangat berhati-hati dalam menentukan makanan yang halal dan haram, mana boleh dikonsumsi oleh muslim ataupun yang tidak.

BACA JUGA:Rumah Potong Hewan dan Unggas Belum Ada Yang Sudah Bersertifikai Halal

"Darah yang mengalir keseluruh tubuh itu, jika yang kita makan halal maka akan berpengaruh pada kebaikan. Jika yang yang dimakan itu haram maka menjadi keburukan," ujar Ustadz Raji saat ditanya KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 3 Mei 2024.

Makanan merupakan sumber gizi bagi seseorang. Kalau makanannya halal, maka nutrisinya juga halal. Sebab mekanisme yang terjadi di dalam tubuh adalah ketika nutrisi masuk, yang pertama kali menyerapnya adalah saraf otak. 

Kemudian saraf otak akan memerintahkan seluruh bagian tubuh manusia untuk berperilaku sesuai dengan asupan nutrisi yang dikonsumsi. Apabila nutrisi yang diserap otak halal dan baik maka akan berdampak pada perilaku seseorang untuk selalu berbuat baik. Begitu pula sebaliknya, jika nutrisi yang tidak bersih masuk dan terserap ke dalam saraf otak, maka perilaku manusia cenderung menimbulkan kekacauan.

"Makanan yang kita makan baik itu halal maupun haram, sangat mempengaruhi isi pikiran kita dan perilaku, atau berdampak kepada perilaku kehidupan sehari-hari, termasuk juga dari sisi kecerdasan," ucapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan