Waspada Ancaman Penyakit Peralihan Musim
Ilustrasi Demam Berdarah-Foto : Istimewa -
MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO – Beberapa bulan terakhir trend kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Kabupaten Musi Rawas (Mura) rendah. Berdasdarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mura tercatat ada dua kasus November 2023.
“Alhamdulillah, saat ini aman dalam arti walaupun ada kasus DBD jumlah tidak banyak pada bulan ini hanya dua kasus dan tingkat penularannya rendah,” kata Kepala Dinkes, drg Maya Kusuma Putri melalui Kabid Pencegahan dan Pengelendalian Penyakit, Renaldi Oktavianus didampingi Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Iwan Joko Sulistio kepada Linggau Pos, kemarian.
BACA JUGA:Handphone Mirip Iphone 15 ini Hanya Rp1 Jutaan, Ini Rekomendasi Hendphone Murah Berkelas
Menurutnya, jika terjadi trend peningkatan kasus pihaknya melakukan fongging fokus. Fogging kasus dilakukan di kawasan tempat tinggalm warga yang terkena DBD tujuannya untuk membunuh nyamuk dewasa, harapakn nyamuk yang menggigat pendetita mati tidak menggigit warga lainnya. “Terakhir kita melakukan foggin g fokus di bulan September. Pada bulan Oktober terjadi trand penurunan kasus,” tambahnya.
Namun demikian, Iwan panggilan akrabnya menegaskan warga jangan sampai lengah karena penyakit DBD sewaktu-waktu bisa saja ada yang terjangkit, apalagi saat ini masa panca roba atau peralihan musim dari musim panas ke musin hujan. “Faktor resiko peralihan musim dari musim panas ke musim hujan juga tinggi,” ungkapnya.
Iwan menyebut yang paling efektif untuk membasmi nyamuk dengan melakukan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3 M plus yaitu mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air, membersihan bak mandi atau tempat penampungan minimal satu pekan sekali dan menggunakan kembali barang bekas.
BACA JUGA:Warga Curhat Pada Anggota DPRD Lubuklinggau Wansari : Kecewa Lampu Jalan Bukan Skala Prioritas
Menurut Iwan di Kabupaten Mura ada beberapa kecamatan rawan DBD yakni Kecamatan Tugumulyo, Muara Beliti, Megang Sakti, Muara Kelingi. “Biasanya daerah padat penduduk rawan DBD. Dikatakan rawan karena daerah tersebut sering ada kasus,” pangkasnya. (sin)