SDN 36 Lubuklinggau Kenalkan Aksara Ulu Pada Siswa, ini Tujuannya
Siswa SDN 36 Lubuklinggautampak menunjukkan hasil tulisannya.-Foto: Dokumen-SDN 36 Lubuklinggau
KORANLINGGAUPOS.ID - Untuk melestarikan kebudayaan lokal bagi generasi muda khususnya pada huruf ulu atau Aksara Ulu, SDN 36 Lubuklinggau menjadikan tulisan ini menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Diketahui, Aksara Ulu merupakan salah satu tradisi penulisan yang pernah ada di wilayah Sumatera Selatan.
Aksara ulu biasanya ditulis dalam bentuk naskah, dan merupakan bukti tradisi penulisan masyarakat Sumatera Selatan pada masa lampau.
Dahulu, Aksara Ulu ini sering ditemukan di berbagai media tulisan kuno, antara lain bambu, kayu, kulit binatang, bahkan tanduk binatang.
BACA JUGA:SDN 36 Lubuklinggau Laksanakan Kegiatan MPLS
BACA JUGA:SDN 36 Lubuklinggau Aktif Dalam Kegiatan Islami
Sementara, implementasi Aksara Ulu di SDN 36 Lubuklinggau merupakan pengembangan profil pelajar Pancasila melalui revitalisasi bahasa daerah.
Dimana pengembangan profil pelajar Pancasila melalui revitalisasi bahasa daerah tengah digagas sejumlah sekolah dasar di Kota Lubuklinggau.
SDN 36 Lubuklinggau mengangkat tema “Kearifan Lokal” dalam program Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5).
Adapun kearifan lokal yang diangkat adalah tentang Aksara Ulu (Aksara Ka-Ga-Nga).
BACA JUGA:Peserta Didik Bebas Ekspresikan Diri, SDN 36 Lubuklinggau Punya Program Unggulan Panggung Jumat
Hal ini diungkapkan Kepala SDN 36 Lubuklinggau Supriyadi, M.Pd, kepada KORANLINGGAUPOS.ID, 12 Agustus 2024.
"Projek P5 diterapkan pada siswa kelas VI SD Negeri 36 Lubuklinggau. Yang artinya siswa memiliki 7 jam pelajaran dalam satu minggu untuk mempelajari Aksara Ulu ini," ujar Supriyadi.