Sambut HLN Ke-79, Insan PLN Donasi Listrik ke 3.725 Keluarga
Menggembirakan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-79, para pegawai PLN menunjukkan komitmen luar biasa mereka dengan berdonasi untuk menerangi 3.725 keluarga di seluruh Indonesia.-KORANLINGGAUPOS.ID-Foto : PLN UID S2JB
KORANLINGGAUPOS.ID - Memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-79, PT PLN (Persero) melalui program Light Up The Dream memberikan bantuan listrik gratis. Bantuan Donasi PLN 2024 ini diberikan kepada 3.725 keluarga kurang mampu serentak di seluruh Indonesia pada Rabu 23 OKtober 2024.
Program bantuan yang berasal dari Donasi PLN 2024 dari pegawai dengan total telah menjangkau 28.488 keluarga sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2020.
Program Light Up The Dream merupakan inisiasi dan kepedulian insan PLN membantu masyarakat kurang mampu agar bisa menikmati listrik secara mandiri.
Inisiatif ini didasarkan pada komitmen bersama untuk mewujudkan listrik yang berkeadilan.
Salah seorang penerima manfaat, Siti Aminah, warga Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat mengaku bersyukur dengan bantuan yang diberikan oleh pihak PLN.
Dirinya merupakan satu dari 1.435 keluarga prasejahtera yang memperoleh sambungan listrik PLN di wilayah Jawa Barat pada Penyalaan Serentak Light Up The Dream, Rabu 23 Oktober 2024.
Ia yang berprofesi sebagai penjual minuman dingin, kini dapat memanfaatkan listriknya untuk kegiatan sehari-hari.
“Sebelumnya, saya pakai listrik numpang ke tetangga, sekarang alhamdulillah sudah punya kWh meter sendiri, jadi instalasi listrik lebih aman, bebas memanfatkan listrik untuk berbagai aktivitas terutama belajar anak-anak, membantu kegiatan rumah tangga, bekerja, dan lain lain,” ujar Siti.
BACA JUGA:Perkuat Layanan Operasional Kelistrikan di Empat Lawang, PLN Bersama DPRD Audiensi
Sementara itu, Ahmadi, warga Desa Paya Ue, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, juga menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan akses listrik gratis yang dihadirkan oleh PLN.
Ahmadi yang juga merupakan penerima bantuan rumah dari program Desa Paya Ue empat tahun lalu, belum dapat menikmati listrik akibat terkendala biaya dan hanya menggunakan lilin untuk penerangan di malam hari.